Balas Kunjungan, Jokowi akan Sambangi Duterte

Selasa, 25 April 2017 - 14:45 WIB
Balas Kunjungan, Jokowi akan Sambangi Duterte
Balas Kunjungan, Jokowi akan Sambangi Duterte
A A A
JAKARTA - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Filipina pada 28-30 April mendatang. Jokowi akan menyambangi Presiden Rodrigo Duterte sekaligus menghadiri KTT ASEAN.

Presiden Jokowi dan Duterte akan membahas sejumlah isu, mulai dari masalah keamanan hingga ekonomi.

"Kunjungan ke Filipina adalah kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Duterte pada tahun lalu. Tujuan utama adalah terkait dengan peningkatan konektivitas kedua negara, untuk meningkatkan pertumbunuhan ekonomi dan kesejahteraan baik bilateral maupun kawasan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Christiawan Nasir, Selasa (25/4/2017).

Menurutnya, pertemuan kedua pemimpin juga akan membahas kerjasama dalam memberantas kejahatan lintas batas seperti terorisme dan perdangangan narkoba. Kerjasama keamanan maritim juga akan jadi pembahasan.

"Ada dua MoU (nota kesepahaman) yang akan ditandatangani. Pertama, soal pertanian yang meliputi pertukaran ahli, penelitian bersama dan kelompok kerja. Kedua, deklarasi bersama aktivitas laut untuk pembukaan jalur pelayaran guna mendorong perdagangan kedua negara," ujar Arrmanatha.

Setelah pertemuan dengan Duterte pada 28 April, Jokowi akan menghadiri KTT ASEAN pada 29-30 April. KTT ini kemungkinan akan mengangkat isu mengenai kesejahteraan masyarakat yang sesuai dengan komitmen ASEAN.

"KTT kali ini punya arti strategis yang sangat penting, karena tahun ini ASEAN merayakan (hari jadi) 50 tahun. Presiden akan berikan arah ke depan bagaimana ASEAN terus berkiprah setelah 50 tahun. Kehadiran presiden akan berikan arah ASEAN dalam merespons situasi ini," imbuh Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jose Tavares.

"Ada beberapa outcome yang bisa dicapai. Akan ada pembahasan mengenai buruh migran dan tentu saja berkaitan yang menyangkut perdamaian dan stabilitas di kawasan termasuk masalah Laut China Selatan dan Semenanjung Korea," imbuh Jose.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5634 seconds (0.1#10.140)