Jerman Dukung Ukraina Perang Panjang dengan Rusia hingga 2032
loading...
A
A
A
YALTA - Seorang jenderal Jerman mengatakan Berlin siap mendukung Ukraina dalam perang panjangnya melawan invasi Rusia. Dukungan militer Berlin untuk Kyiv tersedia hingga 2032.
Pernyataan dukungan itu disampaikan Brigadir Jenderal Christian Freuding, Direktur Unit Khusus untuk Ukraina Kementerian Pertahanan Jerman.
Dia mengatakan Berlin berusaha memastikan bahwa Ukraina merebut kembali seluruh wilayahnya sesuai peta perbatasan tahun 1991.
Berbicara dalam forum Yalta European Strategy (YES), Jenderal Freuding mengatakan tidak realistis mengharapkan konflik Rusia-Ukraina berakhir dalam waktu dekat.
"Kami mendapat dukungan dari Parlemen kami atas dukungan militer kami untuk teman-teman Ukraina kami hingga tahun 2032," katanya.
“Kami siap dan kami siap memberikan dukungan jangka panjang dan kami siap meluangkan waktu untuk sekutu kami, dan bukan waktu yang menjadi sekutu [Presiden Rusia Vladimir] Putin,” imbuh jenderal Jerman tersebut, seperti dikutip dari RT, Selasa (12/9/2023).
Freuding menegaskan bahwa Berlin ingin mempercepat dukungannya untuk Ukraina dan mengoordinasikan dukungan Berlin dengan lebih baik dengan tujuan memastikan kemenangan Kyiv.
Akhir bulan lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan bahwa Berlin akan fokus menyediakan artileri, amunisi, dan sistem pertahanan udara kepada Ukraina.
Dia mengklarifikasi bahwa Jerman berencana memprioritaskan senjata yang mungkin “efektif” di medan perang.
Pada bulan yang sama, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa para pemimpin G7 memperkirakan perang Rusia-Ukraina akan berlangsung lama dan pihaknya siap mendukung Kyiv selama diperlukan.
Penilaian Trudeau sejalan dengan penilaian mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang telah memperingatkan bahwa permusuhan dapat berlangsung selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.
Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, menggambarkan konflik tersebut sebagai konflik yang “eksistensial” bagi Moskow.
Pernyataan dukungan itu disampaikan Brigadir Jenderal Christian Freuding, Direktur Unit Khusus untuk Ukraina Kementerian Pertahanan Jerman.
Dia mengatakan Berlin berusaha memastikan bahwa Ukraina merebut kembali seluruh wilayahnya sesuai peta perbatasan tahun 1991.
Berbicara dalam forum Yalta European Strategy (YES), Jenderal Freuding mengatakan tidak realistis mengharapkan konflik Rusia-Ukraina berakhir dalam waktu dekat.
"Kami mendapat dukungan dari Parlemen kami atas dukungan militer kami untuk teman-teman Ukraina kami hingga tahun 2032," katanya.
“Kami siap dan kami siap memberikan dukungan jangka panjang dan kami siap meluangkan waktu untuk sekutu kami, dan bukan waktu yang menjadi sekutu [Presiden Rusia Vladimir] Putin,” imbuh jenderal Jerman tersebut, seperti dikutip dari RT, Selasa (12/9/2023).
Freuding menegaskan bahwa Berlin ingin mempercepat dukungannya untuk Ukraina dan mengoordinasikan dukungan Berlin dengan lebih baik dengan tujuan memastikan kemenangan Kyiv.
Akhir bulan lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan bahwa Berlin akan fokus menyediakan artileri, amunisi, dan sistem pertahanan udara kepada Ukraina.
Dia mengklarifikasi bahwa Jerman berencana memprioritaskan senjata yang mungkin “efektif” di medan perang.
Pada bulan yang sama, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa para pemimpin G7 memperkirakan perang Rusia-Ukraina akan berlangsung lama dan pihaknya siap mendukung Kyiv selama diperlukan.
Penilaian Trudeau sejalan dengan penilaian mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang telah memperingatkan bahwa permusuhan dapat berlangsung selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.
Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, menggambarkan konflik tersebut sebagai konflik yang “eksistensial” bagi Moskow.
(mas)