Dikecoh Drone Shark Ukraina, 5 Sistem Rudal Buk Rusia Dilenyapkan Roket HIMARS
loading...
A
A
A
KYIV - Drone-drone Shark Ukraina beraksi mengecoh lima sistem pertahanan rudal Buk Rusia di wilayah Zaporizhzhia yang diperebutkan dengan sengit. Setelah terkecoh, kelima sistem rudal Moskow itu dilenyapkan oleh serangan roket HIMARS yang datang secara tiba-tiba.
Kerja sama drone Shark dengan sistem roket canggih HIMARS pasokan Amerika Serikat (AS) itu menjadi taktik baru militer Kyiv untuk menjebol garis pertahanan Moskow di wilayah Ukraina yang diduduki.
Menurut laporan NEXTA, Ukraina menggunakan drone-drone Shark untuk melakukan pengintaian dan pengecohan. Setelah sibuk dengan kelompok drone tersebut, lima sistem rudal permukaan-ke-udara Buk tidak menyadari serangan kilat roket-roket HIMARS. Laporan tersebut tidak merinci waktu dan lokasi kejadian.
HIMARS telah digunakan secara luas oleh pasukan Ukraina untuk menargetkan posisi dan aset Rusia sejak Amerika mengirimkan sistem peluncur roket ganda itu pada bulan Juni 2022.
Laporan media-media Eropa menyebutkan bahwa Ukraina sering menggunakan drone Shark untuk pengintaian udara di Zaporizhzhia, di mana Kyiv mengatakan pasukannya kini telah melewati garis pertahanan pertama Rusia yang dipersiapkan dengan cermat.
Belum jelas jenis sistem rudal Buk apa yang dilenyapkan oleh serangan HIMARS tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia juga belum berkomentar.
Drone Shark merupakan kendaraan udara nirawakjarak menengah yang diproduksi oleh perusahaan Ukraina; Ukrspecsystems. Menurut produsennya, drone ini tersebut dapat bertahan hingga empat jam dengan jangkauan komunikasi hingga 80 kilometer atau 50 mil.
Drone Shark dapat mencapai kecepatan maksimum 130 kilometer per jam.
Shark yang diproduksi khusus untuk militer “sangat tahan” terhadap serangan peperangan elektronik dan upaya gangguan. "Yang berarti drone tersebut akan terus beroperasi dan memenuhi misinya, memberikan informasi intelijen yang berharga meskipun ada tindakan pencegahan," kata Ukrspecsystems, seperti dikutip Newsweek, Selasa (12/9/2023).
Kerja sama drone Shark dengan sistem roket canggih HIMARS pasokan Amerika Serikat (AS) itu menjadi taktik baru militer Kyiv untuk menjebol garis pertahanan Moskow di wilayah Ukraina yang diduduki.
Menurut laporan NEXTA, Ukraina menggunakan drone-drone Shark untuk melakukan pengintaian dan pengecohan. Setelah sibuk dengan kelompok drone tersebut, lima sistem rudal permukaan-ke-udara Buk tidak menyadari serangan kilat roket-roket HIMARS. Laporan tersebut tidak merinci waktu dan lokasi kejadian.
HIMARS telah digunakan secara luas oleh pasukan Ukraina untuk menargetkan posisi dan aset Rusia sejak Amerika mengirimkan sistem peluncur roket ganda itu pada bulan Juni 2022.
Laporan media-media Eropa menyebutkan bahwa Ukraina sering menggunakan drone Shark untuk pengintaian udara di Zaporizhzhia, di mana Kyiv mengatakan pasukannya kini telah melewati garis pertahanan pertama Rusia yang dipersiapkan dengan cermat.
Belum jelas jenis sistem rudal Buk apa yang dilenyapkan oleh serangan HIMARS tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia juga belum berkomentar.
Drone Shark merupakan kendaraan udara nirawakjarak menengah yang diproduksi oleh perusahaan Ukraina; Ukrspecsystems. Menurut produsennya, drone ini tersebut dapat bertahan hingga empat jam dengan jangkauan komunikasi hingga 80 kilometer atau 50 mil.
Drone Shark dapat mencapai kecepatan maksimum 130 kilometer per jam.
Shark yang diproduksi khusus untuk militer “sangat tahan” terhadap serangan peperangan elektronik dan upaya gangguan. "Yang berarti drone tersebut akan terus beroperasi dan memenuhi misinya, memberikan informasi intelijen yang berharga meskipun ada tindakan pencegahan," kata Ukrspecsystems, seperti dikutip Newsweek, Selasa (12/9/2023).