5 Sinyal Arab Saudi Makin Erat dengan Israel, Delegasi Negara Zionis Hadiri Konferensi UNESCO di Riyadh

Selasa, 12 September 2023 - 01:27 WIB
loading...
A A A
Tanda “Israel” menarik perhatian orang-orang Saudi yang bekerja pada pertemuan tersebut, di mana lebih dari 50 situs merupakan pesaing untuk bergabung dalam daftar warisan dunia yang didambakan.

"Itu adalah perintah Tuhan. Masalah ini lebih besar dari kami dan kami tidak bisa menolaknya," kata seorang pemuda Saudi yang bekerja di layanan dukungan, ketika ditanya tentang delegasi Israel.

3. Masih Menggunakan Pihak Ketiga

Seorang diplomat UNESCO mengatakan direktur jenderal badan tersebut, Audrey Azoulay, berperan penting dalam mengamankan partisipasi Israel di Riyadh.

“Ini adalah hasil kerja Audrey Azoulay selama beberapa tahun untuk menciptakan, di jantung UNESCO, kondisi dialog antara semua negara di kawasan ini,” kata diplomat yang tidak ingin disebutkan namanya.

Meskipun kunjungan tersebut tidak memiliki signifikansi politik apa pun, kunjungan ini terjadi di saat berkembangnya rumor mengenai langkah-langkah untuk mendekatkan kedua negara.

Pemerintah Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel dan UNESCO menolak berkomentar.

Pejabat Israel jarang muncul di depan umum di Arab Saudi, yang merupakan pusat kekuatan Muslim dan rumah bagi tempat-tempat suci umat Islam. Namun kedua belah pihak memiliki kontak rahasia yang sebagian dibangun karena ketakutan yang sama terhadap Iran.

4. Saudi Segera Ikuti Abraham Accords?

Washington telah menekan sekutu tradisionalnya, Riyadh, untuk menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel, yang akan menjadi kemenangan diplomatik terbesarnya di kawasan ini dan mengikuti perjanjian serupa dengan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko, yang dikenal sebagai Abraham Accords.

Namun, Riyadh sejauh ini menolak tekanan AS dan mengaitkan langkah tersebut dengan pembentukan negara Palestina sebagai bagian dari solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina, serta tuntutan lainnya.

Menurut laporan, delegasi Palestina mengunjungi Riyadh pekan lalu untuk membahas langkah ke depan jika Arab Saudi dan Israel ingin meresmikan hubungan.

Arab Saudi, yang memiliki dua situs paling suci umat Islam, tidak mengakui Israel dan tidak bergabung dengan Perjanjian Abraham tahun 2020 yang ditengahi AS di mana Israel menjalin hubungan dengan negara-negara Teluk, Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Arab Saudi, yang sedang berusaha membentuk kembali dan merevitalisasi perekonomiannya yang bergantung pada minyak, telah melakukan sejumlah langkah diplomatik penting dalam beberapa bulan terakhir termasuk pemulihan hubungan yang mengejutkan dengan Iran, bertahun-tahun setelah kedua negara besar tersebut memutuskan hubungan.

5. Masih Banyak Hambatan

"Fakta bahwa kunjungan tersebut dikoordinasikan oleh UNESCO menunjukkan bahwa masih ada hambatan dalam normalisasi Saudi-Israel," kata Aziz Alghashian, seorang analis Saudi dan pakar hubungan bilateral.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1082 seconds (0.1#10.140)