PM Israel Netanyahu: Tuhan Tidak Selalu Lindungi Yahudi di Ukraina

Senin, 11 September 2023 - 09:38 WIB
loading...
PM Israel Netanyahu: Tuhan Tidak Selalu Lindungi Yahudi di Ukraina
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebut Tuhan tidak selalu melindungi orang-orang Yahudi di Eropa dan di Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berbicara tentang perlindungan Tuhan terhadap orang-orang Yahudi, terutama di Eropa.

Pernyataan itu disampaikan pada hari Minggu ketika dia ingin memperingatkan risiko keamanan mengunjungi makam para rabi di Ukraina pada hari Rosh Hashanah.

Pernyataan Netanyahu itu memicu reaksi signifikan dari berbagai komunitas di Israel.

"Warga negara Israel yang bepergian ke Ukraina harus mengambil tanggung jawab pribadi. Tidak ada perlindungan di sana,” tegasnya.

"Secara historis, Tuhan tidak selalu melindungi kita, terutama di Eropa dan Ukraina," lanjut Netanyahu, seperti dikutip The Jerusalem Post, Senin (11/9/2023).



Orang-orang Israel yang beragama tidak setuju dengan pernyataan Netanyahu, dan menafsirkannya sebagai anggapan bahwa Tuhan tidak secara konsisten melindungi orang-orang Yahudi sepanjang sejarah.

Dengan cepat menanggapi pernyataan Netanyahu, Partai Shas, yang mewakili sebagian besar populasi Sephardi di Israel, membalas pernyataan Netanyahu. “Tuhan senantiasa mengawasi umat Israel melalui semua cobaan,” kata partai tersebut.

Pernyataan mereka selanjutnya menyatakan bahwa kelangsungan hidup orang-orang Yahudi selama ribuan tahun, dalam menghadapi tantangan yang tak terhitung jumlahnya dan ketika negara-negara kuat lainnya lenyap, membuktikan perlindungan ilahi.

Mereka menambahkan bahwa bimbingan ilahi ini, bagaimanapun, bersyarat pada keimanan dan ketaatan pada Taurat dan perintah-perintah-Nya.

Persatuan Taurat Yudaisme pimpinan Anggota Parlemen Yisrael Eichler mengeluarkan tanggapan terhadap apa yang disebutnya sebagai "kata-kata ketidaktahuan Netanyahu".

"Zionis dan partisan tidak mencegah bencana besar di Eropa. Jerman dihentikan dalam perjalanan menduduki Tanah Israel dengan mukjizat dan bukan karena Zionis," katanya.

Eichler menambahkan bahwa beberapa anggota Judenrat berkolaborasi dengan Nazi dan menuduh para pemimpin Zionis menolak menyetujui rencana penyelamatan Yahudi dari Holocaust.

“Bahkan setelah Holocaust, semua migran Yahudi di diaspora hidup relatif damai dan tenang,” klaim Eichler.

“Hanya di Tanah Israel darah Yahudi ditumpahkan seperti air, sejak saat itu hingga sekarang. Bahaya pemusnahan nuklir hanya mengancam Negara Israel," paparnya.

“Baru-baru ini, ketidakmampuan dan keburukan berhala palsu kekuasaan dan kegagalan pemerintah terungkap dalam Perang Yom Kippur tahun 1973. Para 'jendral' yang merupakan 'pemberontak' saat ini, menghasut perang berdarah di dalam ghetto Yahudi di Tanah Israel. Ketika Anda melihat siapa para jenderalnya, Anda menyadari bahwa hanya dengan mukjizat Hashem, Tuhan Israel, kami dapat bertahan hidup," imbuh dia.

“Para pemimpin perang kediktatoran Pengadilan Tinggi telah menjadi pengungkap fakta (whistleblower) terhadap Israel di seluruh dunia dan menuduh Israel melakukan apartheid dan kejahatan perang, seperti musuh terburuk Islam. Sungguh memalukan jika Anda menyalahkan Tuhan Israel atas kegagalan dan kejahatan Anda," katanya.

“Di saat terorisme merajalela dan jalanan terbakar, kita harus berdoa kepada Penjaga Israel. Jika bukan karena hak para pengikut Taurat, Negara Israel sudah lama terhapus dari peta Timur Tengah yang lalu."

Setiap tahun, puluhan ribu peziarah Yahudi melakukan perjalanan ke Uman, Ukraina, untuk mengunjungi makam Rabbi Nachman dari Breslov, seorang pemimpin Hasid yang terkenal.

Ziarah ini terjadi sekitar Rosh Hashanah atau Tahun Baru Yahudi, dan telah menjadi peristiwa spiritual penting bagi banyak komunitas Breslov Hasid dan umat Yahudi lainnya.

Ziarah ini melambangkan waktu refleksi, doa, dan koneksi, tetapi juga disertai dengan masalah logistik dan keamanan mengingat banyaknya jumlah peserta.

Anggota Parlemen Tally Gotliv, dari Partai Likud, juga mengecam pernyataan PM Netanyahu meski Netanyahu merupakan pemimpin partai tersebut.

“Dilarang membuat akun penguasa dunia,” tulis Gotliv di media sosial X. “Di manakah Yang Mahakudus, terpujilah Dia, dan mengapa hal ini terjadi, itu tidak sepengetahuan Anda.”
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1300 seconds (0.1#10.140)