Jepang Segera Punya Kemampuan Hentikan Serangan Rudal

Jum'at, 31 Juli 2020 - 22:58 WIB
loading...
Jepang Segera Punya Kemampuan Hentikan Serangan Rudal
Sistem pertahanan rudal Aegis Ashore jadi salah satu pertimbangan Jepang. Foto/defense news
A A A
TOKYO - Jepang segera mengakuisi senjata yang dapat menyerang Korea Utara (Korut) setelah komite partai berkuasa menyetujui usulan mengakusisi kemampuan tempur untuk hentikan serangan rudal.

Memberikan senjata jarak jauh pada Pasukan Bela Diri Jepang menjadi isu kontroversial bagi negara yang dibatasi haknya untuk melancarkan perang setelah kalah pada Perang Dunia II.

Usulan ini jelas akan membuat marah China dan Rusia yang dapat berada dalam jarak tembak untuk senjata penyerang apapun.

“Negara kita perlu mempertimbangkan cara-cara memperkuat penangkal, termasuk memiliki kemampuan menghentikan serangan rudal balistik dalam wilayah kita,” ungkap dokumen proposal itu, dilansir Reuters.

Proposal itu disusun anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal, termasuk mantan Menteri Pertahanan Itsunori Onodera yang akan diajukan pada Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe paling cepat pekan depan.

“Usulan itu tetap dalam batas konstitusi dan sesuai hukum internasional yang tidak berubah,” kata Onodera.

Rekomendasi itu akan dibahas oleh Dewan Keamanan Nasional Jepang yang akan menyelesaikan kebijakan pertahanan baru pada akhir September.

Abe telah mendorong militer yang lebih kuat dengan alasan Jepang perlu merespon kondisi keamanan yang memburuk di Asia Timur saat Korea Utara membangun rudal dan senjata nuklir, China membangun militer yang kuat serta pasukan Rusia kembali terlibat di kawasan.

Opsi serangan itu menarik tapi jauh lebih mudah menyerang rudal di landasan peluncuran dibandingkan hulu ledak yang sedang terbang dengan kecepatan beberapa kali dari kecepatan suara.

Menemukan peluncur mobile untuk diserang, memerlukan pengintaian dekat dengan satelit yang tidak dimiliki Jepang sekarang. Itu artinya Jepang akan tergantung pada bantuan Amerika Serikat (AS).

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jepang dapat memutuskan membeli persenjataan pada akhir tahun.

“Kita akan melihat rekomendasi partai berkuasa LDP dan mempertimbangkannya,” ungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang Taro Kono.

LDP pada Juni membatalkan rencana dua lokasi Aegis Ashore untuk melacak dan menyerang rudal balistik yang datang dari Korut. Alasan pembatalan itu karena dapat membahayakan warga yang tinggal di dekatnya dari serpihan roket yang jatuh dan harga yang semakin mahal.

Proposal LDP termasuk rekomendasi agar Jepang mengakuisisi sistem radar yang setara dengan sistem Aegis Ashore yang dapat melacak ancaman lain seperti drone dan rudal jelajah. (Baca Juga: Raja Salman Ucapkan Selamat Idul Adha setelah Keluar Rumah Sakit)

Pilihan lain adalah meletakkan Aegis Ashore di lokasi lain atau memasang radal baru di kapal. (Lihat Infografis: Persaingan Misil Hipersonik Kian Intensif di Antara Kekuatan Dunia)

Perusahaan pertahanan AS, Raytheon telah melobi anggota parlemen LDP untuk memilih radar SPY-6 daripada sistem Aegis Ashore buatan Lockheed. (Lihat Video: Penampakan Tawaf Ibadah Haji dalam Masa Pandemi di Masjidil Haram)
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1689 seconds (0.1#10.140)