Kremlin: Assad Tak Bisa Ditekan Ikuti Perintah Rusia

Jum'at, 07 April 2017 - 06:54 WIB
Kremlin: Assad Tak Bisa Ditekan Ikuti Perintah Rusia
Kremlin: Assad Tak Bisa Ditekan Ikuti Perintah Rusia
A A A
MOSKOW - Kremlin menegaskan posisi Rusia yang tidak bisa menekan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mengikuti setiap perintah Moskow seperti yang diinginkan negara-negara Barat. Hal itu disampaikan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

“Rusia dan pemerintah Suriah terlibat dalam hubungan kerjasama, pertukaran pandangan dan saling mendukung penuh,” ujar juru bicara Presiden Rusia Vladmir Putin itu kepada AP, yang dilansir Jumat (7/4/2017).

Peskov mengakui bahwa bantuan militer Rusia kepada rezim Assad selama ini “bukan tanpa syarat”. ”Dukungan tanpa syarat tidak mungkin ada di dunia saat ini,” ujarnya.”Tidak benar untuk mengatakan bahwa Moskow dapat meyakinkan Assad untuk melakukan apa saja yang diinginkan Moskow”.

”Ini benar-benar salah,” katanya mengacu pada setiap asumsi bahwa Rusia dapat menekan Assad dalam setiap tindakannya.

Pernyataan Peskov ini muncul dua hari setelah insiden yang diduga sebagai serangan senjata kimia di Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah. Sebanyak 72 orang tewas, termasuk 11 bocah akibat terpapar gas kimia beracun.

Rusia, sambung Peskov, mengharapkan penyelidikan internasional yang independen sebelum Dewan Keamanan PBB membahas resolusi sebagai respons atas apa yang terjadi di Idlib. “Itu akan adil dalam hal hukum internasional,” ujar dia.

Dewan Keamanan PBB pada Rabu lalu bersidang untuk membahas rancangan resolusi yang diusulkan oleh Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, yang akan mengutuk Damaskus atas serangan senjata kimia pada Selasa lalu.

Dalam pertemuan DK PBB itu, AS mengisyaratkan akan mengambil tindakan sendiri terhadap Suriah kecuali Dewan Keamanan PBB bergerak untuk mencegah penggunaan senjata kimia di negara yang dilanda perang tersebut.

Gedung Putih dan Pentagon bahkan sudah menggelar diskusi tentang opsi militer atau perang untuk menggempur rezim Suriah. Namun, opsi itu belum disepakati meski ada saran untuk meluncurkan serangan rudal jelajah terhadap target-target di Suriah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4937 seconds (0.1#10.140)