Obama Kritik Pemerintahan Trump: Hentikan Penindasan pada Para Pemilih
loading...
A
A
A
ATLANTA - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengkritik keras upaya Partai Republik menindas para pemilih dalam pidato pemakaman pemimpin hak asasi sipil John Lewis.
Dia menyatakan, “Orang yang berkuasa menyerang hak suara kita dengan bedah presisi.” Obama menyerukan reformasi secara luas.
Obama juga mengecam pembunuhan George Floyd oleh oknum polisi kulit putih dan pengerahan agen-agen federal untuk melawan demonstran damai.
Lewis meninggal dunia awal bulan ini akibat kanker pada usia 80 tahun. Dia merupakan salah satu dari “Enam Besar” para pemimpin hak asasi sipil, termasuk Martin Luther King Jr. Lewis turut mengorganisir Pawai 1963 di Washington yang sangat bersejarah.
Dalam pidato di Gereja Baptis Ebeneezer, Atlanta, Obama meluncurkan serangan keras pada pemerintahan Presiden AS Donald Trump dan beberapa departemen kepolisian.
“Hari ini kita menyaksikan dengan mata kita sendiri, personil polisi menekan dengan lutut pada leher kulit hitam Amerika. Kita dapat saksikan pemerintah federal kita mengirim para agen menggunakan gas air mata dan tongkat terhadap demonstran damai,” ungkap Obama, dilansir BBC.
“Pemerintah melakukan tindakan terkutuk untuk mengecilkan hati orang dari memilih dengan menutup tempat pemungutan suara dan menerapkan hukum pembatasan identitas pada minoritas dan pelajar,” papar Obama.
Obama menyebut peran badan pos AS dalam mengirim surat suara di tengah pandemi virus corona. Sebelumnya, Trump menyebut pemilu presiden 2020 pada November harus ditunda karena pemungutan suara lewat pos memungkinkan kecurangan pemilu skala besar. Trump mengungkapkan tuduhan itu tanpa bukti. (Baca Juga: Raja Salman Ucapkan Selamat Idul Adha setelah Keluar Rumah Sakit)
Obama juga menyeru orang di Washington DC dan Puerto Rico untuk memiliki perwakilan yang sama seperti warga AS lainnya. (Lihat Infografis: Persaingan Misil Hipersonik Kian Intensif di Antara Kekuatan Dunia)
Washington merupakan distrik federal dan tidak memiliki perwakilan di Kongres tapi hanya delegasi untuk Dewan Perwakilan Rakyat dengan wewenang terbatas.
Puerto Rico merupakan wilayah AS yang tidak memiliki perwakilan di Kongres dan warga Puerto Rico tak bisa memilih dalam pemilu presiden. (Lihat Video: Penampakan Tawaf Ibadah Haji dalam Masa Pandemi di Masjidil Haram)
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Dia menyatakan, “Orang yang berkuasa menyerang hak suara kita dengan bedah presisi.” Obama menyerukan reformasi secara luas.
Obama juga mengecam pembunuhan George Floyd oleh oknum polisi kulit putih dan pengerahan agen-agen federal untuk melawan demonstran damai.
Lewis meninggal dunia awal bulan ini akibat kanker pada usia 80 tahun. Dia merupakan salah satu dari “Enam Besar” para pemimpin hak asasi sipil, termasuk Martin Luther King Jr. Lewis turut mengorganisir Pawai 1963 di Washington yang sangat bersejarah.
Dalam pidato di Gereja Baptis Ebeneezer, Atlanta, Obama meluncurkan serangan keras pada pemerintahan Presiden AS Donald Trump dan beberapa departemen kepolisian.
“Hari ini kita menyaksikan dengan mata kita sendiri, personil polisi menekan dengan lutut pada leher kulit hitam Amerika. Kita dapat saksikan pemerintah federal kita mengirim para agen menggunakan gas air mata dan tongkat terhadap demonstran damai,” ungkap Obama, dilansir BBC.
“Pemerintah melakukan tindakan terkutuk untuk mengecilkan hati orang dari memilih dengan menutup tempat pemungutan suara dan menerapkan hukum pembatasan identitas pada minoritas dan pelajar,” papar Obama.
Obama menyebut peran badan pos AS dalam mengirim surat suara di tengah pandemi virus corona. Sebelumnya, Trump menyebut pemilu presiden 2020 pada November harus ditunda karena pemungutan suara lewat pos memungkinkan kecurangan pemilu skala besar. Trump mengungkapkan tuduhan itu tanpa bukti. (Baca Juga: Raja Salman Ucapkan Selamat Idul Adha setelah Keluar Rumah Sakit)
Obama juga menyeru orang di Washington DC dan Puerto Rico untuk memiliki perwakilan yang sama seperti warga AS lainnya. (Lihat Infografis: Persaingan Misil Hipersonik Kian Intensif di Antara Kekuatan Dunia)
Washington merupakan distrik federal dan tidak memiliki perwakilan di Kongres tapi hanya delegasi untuk Dewan Perwakilan Rakyat dengan wewenang terbatas.
Puerto Rico merupakan wilayah AS yang tidak memiliki perwakilan di Kongres dan warga Puerto Rico tak bisa memilih dalam pemilu presiden. (Lihat Video: Penampakan Tawaf Ibadah Haji dalam Masa Pandemi di Masjidil Haram)
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(sya)