Pertama Kalinya, Jet Su-34 Rusia Gempur Ukraina dengan Rudal Hipersonik Kinzhal

Selasa, 05 September 2023 - 06:54 WIB
loading...
Pertama Kalinya, Jet Su-34 Rusia Gempur Ukraina dengan Rudal Hipersonik Kinzhal
Untuk pertama kalinya, jet pengebom tempur Su-34 Rusia menggempur Ukraina dengan rudal hipersonik Kinzhal. Foto/Sergey Savostianov/TASS
A A A
MOSKOW - Pasukan Rusia telah menembakkan rudal hipersonik Kinzhal ke Ukraina menggunakan jet pengebom tempur Su-34 untuk pertama kalinya.

Ini menandai perubahan taktis dalam cara Kremlin menggunakan Angkatan Udara-nya dalam perang.

“Pesawat Su-34 menggunakan rudal hipersonik Kinzhal selama serangan udara," tulis kantor berita TASS yang didukung Kremlin dalam laporannya pada hari Senin (4/9/2023).

Rudal hipersonik Kinzhal, juga dikenal sebagai rudal Dagger atau Killjoy, dengan cepat menjadi fitur rutin serangan rudal Rusia terhadap Ukraina tak lama setelah Kremlin melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.



Menurut laporan media pemerintah Rusia, rudal tersebut pertama kali digunakan dalam pertempuran pada pertengahan Maret 2022. Angkatan Udara Ukraina telah beberapa kali mengatakan bahwa Moskow telah melancarkan serangan misil Kinzhal di wilayah Ukraina, meskipun serangan tersebut lebih jarang dilaporkan dibandingkan jenis rudal Rusia lainnya.

Rudal yang diluncurkan dari udara biasanya ditembakkan dari MiG-31K era Soviet milik Rusia, bukan dari pesawat pengebom tempur supersonik bermesin ganda Su-34.

Laporan media pemerintah Rusia menyatakan bahwa pesawat pengebom strategis Tu-22M3 milik Moskow dan pengebom tempur Su-34 diduga dimodifikasi untuk membawa Kinzhal, namun ini adalah indikasi pertama bahwa satu set pesawat baru telah berhasil meluncurkan misil Dagger.

"Membuat Su-34 berkemampuan Kinzhal adalah langkah logis bagi militer Rusia," kata Sidharth Kaushal, peneliti di lembaga think tank Royal United Services Institute (RUSI) yang berbasis di London, seperti dikutip Newsweek, Selasa (5/9/2023).

"Hal ini juga akan membebaskan banyak pesawat MiG-31 Rusia untuk bertindak sebagai pencegat di garis depan," ujarnya.

"Dalam peran seperti ini, radar jarak jauh dan pencegat R-37 mereka telah terbukti berguna bagi Rusia sebagai alat untuk menjaga jarak dari pesawat Ukraina," paparnya, seraya mengatakan bahwa sistem radar MiG-31 secara teoritis dapat mengidentifikasi rudal jelajah dan bertindak sebagai aset rudal anti-jelajah.

“Oleh karena itu, jika penggunaan Su-34 sebagai peluncur rudal bisa menggantikan MiG-31, kita mungkin akan melihat MiG-31 lebih berperan dalam pertahanan terhadap pesawat terbang dan rudal jelajah, terutama jika ancaman rudal Ukraina terhadap pasukan Rusia di Crimea semakin meningkat," jelas Kaushal.

Moskow memuji Kinzhal sebagai salah satu senjata generasi baru yang “tak terhentikan”, yang mampu melaju dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara.

Namun, para ahli Barat berpendapat bahwa pelabelan Kinzhal oleh Moskow sebagai rudal hipersonik adalah menyesatkan, dan bahwa Dagger mungkin tidak kebal terhadap pertahanan udara seperti yang diklaim Rusia.

“Semua indikasi menunjukkan bahwa Kinzhal hanyalah sebuah rudal balistik yang diluncurkan dari udara dengan kapasitas koreksi arah yang terbatas, dan bukan merupakan senjata hipersonik," kata pakar militer David Hambling kepada Newsweek.

Menurut Hambling, meskipun Rusia memiliki stok Kinzhal yang sangat terbatas, jika mereka memiliki lebih banyak platform peluncuran untuk rudal hipersoniknya, hal ini membuka kemungkinan bahwa mereka akan mencoba untuk menembakkan rudal-rudal tersebut secara bertubi-tubi dalam upaya untuk melumpuhkan pertahanan udara.

“Mungkin juga Rusia sangat membutuhkan kabar baik untuk meyakinkan masyarakat bahwa teknologinya masih maju,” katanya.

Militer Kyiv selama ini mengeklaim telah berhasil menembak jatuh sejumlah rudal Kinzhal dalam beberapa bulan terakhir.

Komandan Angkatan Udara Ukraina, Letnan Jenderal Mykola Oleschuk, mengatakan Ukraina telah berhasil menjatuhkan "Dagger tak tertandingi" yang ditembakkan dari MiG-31K pada awal Mei 2023.

Pentagon kemudian mengonfirmasi bahwa sistem Patriot yang dioperasikan Ukraina telah mencegat rudal Kinzhal, yang oleh sumber penting di Kementerian Pertahanan Rusia dianggap sebagai hanya angan-angan.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1597 seconds (0.1#10.140)