Kepala Intelijen Ukraina: Perang Harus Dipindahkan ke Wilayah Rusia

Sabtu, 02 September 2023 - 04:04 WIB
loading...
Kepala Intelijen Ukraina:...
Militer Rusia akan memindahkan peperangan ke wilayah Rusia. Foto/Sputnik
A A A
KYIV - Kepala Direktorat Intelijen Utama (GUR) militer Ukraina Kirill Budanov mengungkapkan Kyiv harus membawa permusuhan yang sedang berlangsung dengan Moskow lebih dalam ke wilayah Rusia.

Pernyataannya sangat bertentangan dengan komentar Presiden Vladimir Zelensky bulan lalu, yang mengesampingkan serangan terhadap wilayah Rusia, karena hal tersebut “akan menimbulkan risiko besar bahwa kita akan dibiarkan sendiri.”

Dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara TV Ukraina Natalya Moseichuk, Kirill Budanov menyebut pemindahan aksi militer ke wilayah Rusia sebagai “ide yang sangat bagus.”



“Perang harus diperluas ke wilayah lain – yang bagi kami jelas merupakan Rusia – dan wilayah lain di mana mereka mempunyai pengaruh,” katanya.

Menurut Budanov, taktik seperti itu akan membantu Ukraina meregangkan dan melumpuhkan pasukan Rusia. “Semakin luas operasinya, semakin baik,” tambah pejabat intelijen itu.

Kemudian, Mikhail Podoliak, seorang pembantu utama pemimpin Ukraina, juga mengklaim bahwa pendukung Ukraina dari Barat mendukung penghancuran “semua wilayah Rusia” di wilayah yang dianggap “diduduki”, termasuk Semenanjung Crimea.



Wilayah Rusia, termasuk Moskow, berulang kali menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak yang menargetkan fasilitas sipil dalam beberapa bulan terakhir. Ukraina tidak lagi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dan Podoliak justru menyalahkan pesawat “tak dikenal” yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Selain serangan udara, Moskow berulang kali menuduh Ukraina berusaha melakukan serangan ke wilayah perbatasan, yang mengakibatkan pertempuran sengit dan kematian warga sipil. Pada bulan Mei, misalnya, kelompok penyabot Ukraina menyusup ke wilayah Belgorod, menewaskan satu warga sipil dan melukai beberapa lainnya.

Ukraina mengklaim ini adalah operasi yang dilakukan oleh Korps Relawan Rusia (RDK), yang terdiri dari militan neo-Nazi dan kelompok kolaborator lain yang disebut “Legiun Kebebasan Rusia.”
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1432 seconds (0.1#10.140)