5 Negara Protes Peta Baru China yang Caplok Wilayah Sengketa

Jum'at, 01 September 2023 - 07:13 WIB
loading...
5 Negara Protes Peta...
Lima negara ramai-ramai memprotes peta baru China yang mencaplok wilayah-wilayah sengketa. Foto/Economic Times
A A A
BEIJING - Lima negara ramai-ramai memprotes peta baru China yang mencaplok wilayah-wilayah yang disengketakan. Kelima negara tersebut adalah Nepal, Taiwan, India, Malaysia, dan Filipina.

Peta baru, yang oleh Beijing disebut sebagai "Peta Standar", dirilis pada hari Senin oleh Kementerian Sumber Daya Alam China.

Itu memperlakukan wilayah perbatasan dan wilayah Laut China Selatan yang disengketakan sebagai wilayah yang berada di bawah kendali China.

Beijing telah lama mengeklaim wilayah tersebut, namun dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak menggunakan taktik kekerasan untuk mengintimidasi negara-negara tetangga, sehingga meningkatkan kekhawatiran Presiden Xi Jinping mungkin berusaha untuk menegaskan klaim wilayah China dengan kekerasan.



Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan Beijing berharap negara lain akan melihat peta tersebut dengan cara yang “objektif dan rasional”.

5 Negara yang Protes Peta Baru China

1. Nepal


Nepal, yang terletak di perbatasan barat daya China, mengatakan pihaknya akan tetap berpegang pada peta perbatasan bersama yang baru-baru ini disetujui, namun tampaknya memberikan tanggapan paling lunak terhadap peta terbaru China.

"Para pejabat pemerintah perlu berbicara melalui saluran diplomatik dengan China mengenai peta tersebut, setelah itu China akan mempublikasikan pandangannya mengenai peta tersebut," kata Menteri Komunikasi Rekha Sharma yang dilansir Nepal News.

Namun, Balen Shah, Wali Kota Ibu Kota Nepal; Kathmandu, membatalkan perjalanan ke China—yang semestinya dimulai pada hari Kamis—karena perbedaan antara peta China dan peta Nepal.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2006 seconds (0.1#10.140)