Eks Jenderal Mossad Sebut Israel Memang Apartheid, Membandingkannya dengan Nazi
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Seorang pensiunan jenderal militer Israel yang juga mantan wakil kepala Mossad menyebut tindakan negaranya di Tepi Barat sebagai "apartheid absolut". Dia membandingkannya dengan metode yang pernah digunakan oleh Nazi Jerman.
Amiram Levin, yang pernah menjadi kepala Komando Utara Israel—bagian dari angkatan bersenjata yang bertanggung jawab untuk mengawasi wilayah perbatasan Lebanon dan Suriah—mengecam politisi sayap kanan yang dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di wilayah Palestina.
Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat selama 15 bulan terakhir di tengah serangan Israel yang semakin sering, amukan oleh pemukim Yahudi di desa-desa Palestina, dan serangan jalanan Palestina.
Menurut PBB, setidaknya 196 warga Palestina dan 24 orang di Israel telah tewas selama permusuhan sejak Januari.
Berbicara kepada radio Kan Reshat Bet, Levin mengatakan tidak ada demokrasi di Tepi Barat sejak 1967. "Tentara Israel berdiri dan mengawasi para pemukim yang merajalela, dan mulai terlibat dalam kejahatan perang," ujar mantan petinggi Mossad tersebut, seperti dikutip Arab News, Selasa (15/8/2023).
Dia telah blakblakan di masa lalu dan membuat komentar ekstrem tentang Palestina, termasuk pada 2017 ketika dia mengatakan mereka "pantas" untuk diduduki.
Namun, sekarang, dia telah mengarahkan kemarahannya kepada pemerintah sayap kanan Israel saat ini.
“Berkeliling Hebron dan Anda akan melihat jalan-jalan di mana orang Arab tidak bisa berjalan, seperti yang terjadi di Jerman,” katanya, membandingkan tindakan Nazi Jerman terhadap komunitas Yahudi di masa silam.
Dalam referensi terselubung kepada Menteri Keuangan Belazel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, dia menambahkan: “Saya tidak mengasihani Palestina, saya mengasihani kami. Kami membunuh diri kami sendiri dari dalam. Bibi (Benjamin Netanyahu) gagal di sini; dia menempatkan penjahat dan wajib militer di posisi kunci, yang di negara beradab akan duduk di balik jeruji besi."
Danny Danon, seorang tokoh senior dalam partai Likud yang berkuasa di Israel, menolak perbandingan dengan rezim Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler dengan tindakan Israel di Tepi Barat.
"Mereka yang membandingkan kami dengan Jerman atau rezim Nazi harus diperiksa," katanya.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
Amiram Levin, yang pernah menjadi kepala Komando Utara Israel—bagian dari angkatan bersenjata yang bertanggung jawab untuk mengawasi wilayah perbatasan Lebanon dan Suriah—mengecam politisi sayap kanan yang dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di wilayah Palestina.
Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat selama 15 bulan terakhir di tengah serangan Israel yang semakin sering, amukan oleh pemukim Yahudi di desa-desa Palestina, dan serangan jalanan Palestina.
Menurut PBB, setidaknya 196 warga Palestina dan 24 orang di Israel telah tewas selama permusuhan sejak Januari.
Berbicara kepada radio Kan Reshat Bet, Levin mengatakan tidak ada demokrasi di Tepi Barat sejak 1967. "Tentara Israel berdiri dan mengawasi para pemukim yang merajalela, dan mulai terlibat dalam kejahatan perang," ujar mantan petinggi Mossad tersebut, seperti dikutip Arab News, Selasa (15/8/2023).
Dia telah blakblakan di masa lalu dan membuat komentar ekstrem tentang Palestina, termasuk pada 2017 ketika dia mengatakan mereka "pantas" untuk diduduki.
Namun, sekarang, dia telah mengarahkan kemarahannya kepada pemerintah sayap kanan Israel saat ini.
“Berkeliling Hebron dan Anda akan melihat jalan-jalan di mana orang Arab tidak bisa berjalan, seperti yang terjadi di Jerman,” katanya, membandingkan tindakan Nazi Jerman terhadap komunitas Yahudi di masa silam.
Dalam referensi terselubung kepada Menteri Keuangan Belazel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, dia menambahkan: “Saya tidak mengasihani Palestina, saya mengasihani kami. Kami membunuh diri kami sendiri dari dalam. Bibi (Benjamin Netanyahu) gagal di sini; dia menempatkan penjahat dan wajib militer di posisi kunci, yang di negara beradab akan duduk di balik jeruji besi."
Danny Danon, seorang tokoh senior dalam partai Likud yang berkuasa di Israel, menolak perbandingan dengan rezim Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler dengan tindakan Israel di Tepi Barat.
"Mereka yang membandingkan kami dengan Jerman atau rezim Nazi harus diperiksa," katanya.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
(mas)