Misi di Balik BRICS Gaet Negara-negara Muslim Jadi Anggota Baru

Senin, 28 Agustus 2023 - 14:05 WIB
loading...
A A A
“Riyadh pertama-tama akan mengukur reaksi Washington, dan mempertimbangkan tawaran apa pun dari delegasi yang akan dikirim [Presiden AS Joe] Biden ke Riyadh, sebelum melanjutkan dengan menerima undangan tersebut,” kata Sami Hamdi, direktur pelaksana International Interest, sebuah lembaga politik perusahaan risiko yang berfokus pada Timur Tengah, kepada Al Jazeera.

Namun, Arab Saudi, yang sudah menjadi pemimpin regional, juga memiliki dorongan ambisius untuk menjadi negara kelas berat secara global, sebuah ambisi yang sama pentingnya dengan hubungan yang lebih erat dengan China. Itu menurut Michelle Grise, peneliti kebijakan senior di RAND Corporation.

Menurut Grise, UEA, sekutu AS lainnya, juga memiliki kepentingan yang sama dalam hal keseimbangan.

“Keanggotaan BRICS menawarkan jalan bagi Arab Saudi dan UEA untuk menyeimbangkan hubungan mereka masing-masing dengan Amerika Serikat dan kepentingan mereka dalam memperdalam hubungan ekonomi dengan China,” kata Grise kepada Al Jazeera.

Hamdi mengatakan masuknya Arab Saudi dan UEA tidak akan mencerminkan sikap anti-Barat.

“Saya tidak berpikir itu berarti mereka anti-Barat,” katanya.

“Sebaliknya, hal ini mencerminkan sejauh mana sekutu-sekutu Barat ini kecewa terhadap Barat, dan semakin besarnya perasaan bahwa Barat tidak lagi berkomitmen terhadap kepentingan dan keamanan mereka.”

Hamdi mengatakan AS telah vokal untuk mengurangi kehadirannya di Timur Tengah, yang merupakan dorongan lebih lanjut bagi negara-negara Teluk untuk mendiversifikasi hubungan mereka.

“Ada perasaan bahwa mengingat [bahwa] Barat tidak lagi memprioritaskan sekutu-sekutu ini, maka diversifikasi hubungan dan pencarian kutub, blok, dan orbit tambahan telah menjadi keharusan politik dan ekonomi yang eksistensial,” jelas Hamdi.


Mitra Ekonomi Baru, Kebijakan Minyak Baru?


Sementara itu, Iran, yang hubungannya dengan banyak negara Barat sudah buruk, memanfaatkan kesempatan dalam undangan BRICS untuk menyatakan bahwa tatanan internasional yang dipimpin AS sedang runtuh.

“Perluasan BRICS menunjukkan bahwa pendekatan unilateral sedang menuju kehancuran,” bunyi siaran televisi Iran berbahasa Arab, Al Alam, mengutip pernyataan Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1022 seconds (0.1#10.140)