Menakar Wagner Rusia sebagai Ancaman bagi NATO

Senin, 28 Agustus 2023 - 12:57 WIB
loading...
Menakar Wagner Rusia sebagai Ancaman bagi NATO
Negara-negara NATO di Eropa Timur anggap tentara bayaran Rusia, Wagner Group, sebagai ancaman. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Beberapa negara NATO di Eropa Timur secara alami khawatir bahwa tentara bayaran Rusia, Wagner Group, dapat menimbulkan masalah bagi mereka.

Seorang pakar mengatakan kepada Euronews bahwa kelompok tentara bayaran Rusia itu dapat melancarkan serangan untuk memisahkan negara-negara Baltik dari NATO, meskipun dia mempertanyakan apakah langkah “bunuh diri” seperti itu akan diambil.

Dr Stephen Hall, dosen politik Rusia di Universitas Bath, berpendapat bahwa serangan itu mungkin melibatkan serangan kecil, mirip dengan "operasi bendera palsu" yang provokatif, untuk menyamarkan keterlibatan langsung Rusia.



Namun dia ragu hal ini bisa dilakukan, mengingat besarnya risiko geopolitik dan kekuatan militer Wagner.

“Tujuan utama Rusia adalah untuk menunjukkan bahwa NATO hanyalah macan kertas,” kata Hall kepada Euronews.

"Dengan memutus wilayah Baltik, mereka dapat menyoroti bahwa aliansi tersebut tidak akan membantu anggotanya".

“Ini akan menjadi bencana besar bagi NATO,” lanjut dia, seraya menambahkan jika aliansi militer pimpinan AS tidak memberikan bantuan kepada negara-negara Baltik jika terjadi serangan—seperti yang wajib dilakukan—NATO akan "hancur total".

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengeklaim beberapa tentara bayaran Wagner telah mulai bergerak ke Celah Suwalki Gap, sebuah koridor darat berpenduduk jarang yang diapit oleh anggota NATO Lithuania dan Polandia di utara dan selatan, serta kantong Kaliningrad milik Belarusia dan Rusia di timur dan barat.

Dia menyebut tindakan tersebut tidak diragukan lagi merupakan langkah menuju serangan hibrida lebih lanjut di wilayah Polandia. "Tentara bayaran [Wagner] mungkin akan berdandan seperti penjaga perbatasan Belarusia dan membantu migran gelap memasuki wilayah Polandia dan mengacaukan situasi," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1764 seconds (0.1#10.140)