Warga Amerika Serikat Didesak Segera Tinggalkan Belarusia, Ada Apa?
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Setiap warga negara Amerika Serikat (AS) di Belarusia harus segera pergi, menurut peringatan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS pada Senin (21/8/2023).
Peringatan AS itu mengutip penutupan terbaru penyeberangan perbatasan oleh Lituania dan kemungkinan lebih banyak lagi yang akan datang.
“Pemerintah Lituania pada 18 Agustus menutup dua penyeberangan perbatasan dengan Belarusia di Tverecius/Vidzy dan Sumskas/Losha,” ungkap Deplu AS.
“Pemerintah Polandia, Lituania, dan Latvia telah menyatakan penutupan lebih lanjut penyeberangan perbatasan dengan Belarusia mungkin terjadi,” papar peringatan itu.
“Warga AS di Belarusia harus segera berangkat,” ungkap Deplu AS.
Orang Amerika didesak melakukan perjalanan melalui darat menggunakan penyeberangan perbatasan yang tersisa dengan Lituania dan Latvia, karena Polandia telah menutup perbatasan, atau dengan pesawat, meskipun tidak ke Rusia atau Ukraina.
Perbatasan Ukraina-Belarus juga telah ditutup. Sementara itu, sebagian besar maskapai penerbangan Barat telah menghentikan penerbangan ke Minsk dan menutup wilayah udara mereka untuk penerbangan Belarusia dan Rusia, sehingga tidak jelas bagaimana warga Amerika bisa terbang tanpa melewati Rusia.
Washington telah mendesak warganya tidak melakukan perjalanan ke Belarusia selama bertahun-tahun, pertama karena pandemi Covid-19, kemudian kerusuhan tahun 2020 setelah pemilu presiden yang diklaim AS telah dicurangi atau dicuri.
Tak hanya itu, peringatan tersebut juga dikeluarkan sejak Februari 2022, karena dukungan Minsk terhadap kebijakan Moskow melancarkan operasi militer melawan Kiev.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, Belarusia juga berbahaya karena “penegakan hukum setempat yang sewenang-wenang, potensi kerusuhan sipil, risiko penahanan,” dan ketidakmampuan AS membantu warganya, sejak kedutaan besar di Minsk “menangguhkan operasi” pada akhir Februari 2022.
Pemerintah Polandia telah meningkatkan kehadiran militernya di sepanjang perbatasan dengan Belarusia selama sebulan terakhir, dengan alasan apa yang mereka sebut sebagai ancaman “perang hibrida” oleh para pejuang Wagner Group yang meninggalkan Rusia pada akhir Juli, setelah pemberontakan yang gagal.
Minsk berulang kali menegaskan tidak ada ancaman. Warsawa semakin histeris akibat politik dalam negeri menjelang pemilihan umum.
Sementara itu, Moskow telah memperingatkan setiap serangan terhadap Belarusia akan dianggap sebagai serangan terhadap Rusia sendiri.
Peringatan AS itu mengutip penutupan terbaru penyeberangan perbatasan oleh Lituania dan kemungkinan lebih banyak lagi yang akan datang.
“Pemerintah Lituania pada 18 Agustus menutup dua penyeberangan perbatasan dengan Belarusia di Tverecius/Vidzy dan Sumskas/Losha,” ungkap Deplu AS.
“Pemerintah Polandia, Lituania, dan Latvia telah menyatakan penutupan lebih lanjut penyeberangan perbatasan dengan Belarusia mungkin terjadi,” papar peringatan itu.
“Warga AS di Belarusia harus segera berangkat,” ungkap Deplu AS.
Orang Amerika didesak melakukan perjalanan melalui darat menggunakan penyeberangan perbatasan yang tersisa dengan Lituania dan Latvia, karena Polandia telah menutup perbatasan, atau dengan pesawat, meskipun tidak ke Rusia atau Ukraina.
Perbatasan Ukraina-Belarus juga telah ditutup. Sementara itu, sebagian besar maskapai penerbangan Barat telah menghentikan penerbangan ke Minsk dan menutup wilayah udara mereka untuk penerbangan Belarusia dan Rusia, sehingga tidak jelas bagaimana warga Amerika bisa terbang tanpa melewati Rusia.
Washington telah mendesak warganya tidak melakukan perjalanan ke Belarusia selama bertahun-tahun, pertama karena pandemi Covid-19, kemudian kerusuhan tahun 2020 setelah pemilu presiden yang diklaim AS telah dicurangi atau dicuri.
Tak hanya itu, peringatan tersebut juga dikeluarkan sejak Februari 2022, karena dukungan Minsk terhadap kebijakan Moskow melancarkan operasi militer melawan Kiev.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, Belarusia juga berbahaya karena “penegakan hukum setempat yang sewenang-wenang, potensi kerusuhan sipil, risiko penahanan,” dan ketidakmampuan AS membantu warganya, sejak kedutaan besar di Minsk “menangguhkan operasi” pada akhir Februari 2022.
Pemerintah Polandia telah meningkatkan kehadiran militernya di sepanjang perbatasan dengan Belarusia selama sebulan terakhir, dengan alasan apa yang mereka sebut sebagai ancaman “perang hibrida” oleh para pejuang Wagner Group yang meninggalkan Rusia pada akhir Juli, setelah pemberontakan yang gagal.
Minsk berulang kali menegaskan tidak ada ancaman. Warsawa semakin histeris akibat politik dalam negeri menjelang pemilihan umum.
Sementara itu, Moskow telah memperingatkan setiap serangan terhadap Belarusia akan dianggap sebagai serangan terhadap Rusia sendiri.
(sya)