Tolak Kenakan Hijab, Capres Prancis Batal Temui Mufti Libanon
A
A
A
BEIRUT - Marine Le Pen, salah satu calon Presiden Prancis membatalkan pertemuan dengan Grand Mufti Libanon. Batalnya pertemuan ini dikarenakan Le Pen menolak untuk menggunakan hijab, yang meruapakan syarat wajib bila ingin menemui Grand Mufti.
"Anda dapat menyampaikan hormat saya kepada Grand Mufti, tapi saya tidak akan menutupi diri," kata Le Pen kepada wartawan di Beirut, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (21/2).
Kantor pers Grand Mufti mengatakan, mereka telah memberitahu kepada asisten Le Pen, jika politisi senior Prancis itu wajib menggunakan penutup kepala bila ingin melakukan pertemuan dengan pemimpin spiritual Libanon tersebut.
Le Pen sendiri diketahui sudah berada di Libanon sejak akhir pekan lalu. Kunjungan Le Pen ke Libanon ditujukan untuk meningkatkan popularitasnya, sebagai bagian dari kampanye pencalonan dia sebagai Capres Prancis.
Jajak pendapat mengatakan Le Pen mungkin mendapatkan nilai tertinggi di babak pertama pemungutan suara pada bulan April, tapi kemudian dia mungkin akan kalah dalam pemilu putaran kedua pada bulan Mei.
"Anda dapat menyampaikan hormat saya kepada Grand Mufti, tapi saya tidak akan menutupi diri," kata Le Pen kepada wartawan di Beirut, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (21/2).
Kantor pers Grand Mufti mengatakan, mereka telah memberitahu kepada asisten Le Pen, jika politisi senior Prancis itu wajib menggunakan penutup kepala bila ingin melakukan pertemuan dengan pemimpin spiritual Libanon tersebut.
Le Pen sendiri diketahui sudah berada di Libanon sejak akhir pekan lalu. Kunjungan Le Pen ke Libanon ditujukan untuk meningkatkan popularitasnya, sebagai bagian dari kampanye pencalonan dia sebagai Capres Prancis.
Jajak pendapat mengatakan Le Pen mungkin mendapatkan nilai tertinggi di babak pertama pemungutan suara pada bulan April, tapi kemudian dia mungkin akan kalah dalam pemilu putaran kedua pada bulan Mei.
(esn)