Masalah Batas Laut Antara Indonesia dan Singapura Belum Tuntas

Jum'at, 10 Februari 2017 - 23:32 WIB
Masalah Batas Laut Antara Indonesia dan Singapura Belum Tuntas
Masalah Batas Laut Antara Indonesia dan Singapura Belum Tuntas
A A A
SINGAPURA - Indonesia dan Singapura belum secara tuntas menyelesaikan masalah perbatasan maritim atau laut kedua negara. Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan, hanya sebagian kecil masalah perbatasan maritim yang belum diselesaikan kedua negara.

Masalah batas laut itu disampaikan Menlu Retno setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Singapura Vivian Balakrishnan, di Singapura pada hari Jumat (10/2/2017).

“Keberadaan saya di Singapura, selain meluncurkan rangkaian kegiatan perayaan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Singapura juga melakukan penukaraan instrumen ratifikasi untuk perjanjian antara Indonesia-Singapura mengenai penetapan garis batas laut wilayah kedua negara di bagian timur selat Singapura,” kata Menlu Retno, dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews.

Dengan penukaran instrumen ratifikasi tersebut, kata Retno, Indonesia dan Singapura kini hanya menyisakan sebagain kecil perbatasan maritim yang belum diselesaikan oleh kedua negara.

Dalam pertemuan, kedua Menlu sependapat bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Singapura kini dalam keadaan yang sangat baik. Tidak hanya dapat dilihat dari intensifnya hubungan ekonomi, namun juga adanya komunikasi yang baik antara kedua negara.

”Hubungan baik kedua negara bukan berarti tidak ada tantangan dalam hubungan tersebut, namun karena adanya komunikasi yang baik sehingga berbagai tantangan dan masalah dapat diselesaikan dengan baik secara terbuka,” ujar Menlu Retno.

Kedua Menlu juga membahas berbagai tantangan mengancam pembangunan di kedua negara. Mereka sepakat untuk meningkatkan kerjasama dalam mengatasi ancaman terorisme, peredaran gelap narkoba dan perdagangan manusia.

Menlu Retno juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Singapura YM Lee Hsien Loong. Retno yang merupakan utusan khusus Presiden Indonesia Joko Widodo untuk IORA, menyampaikan undangan Presiden Jokowi untuk PM Lee agar menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA di Indonesia pada 7 Maret 2017.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4858 seconds (0.1#10.140)