Jet Tempur AS dan Rusia Kembali Konfrontasi, Kali Ini F-35 dan Su-35 Nyaris Tabrakan

Jum'at, 18 Agustus 2023 - 01:44 WIB
loading...
A A A
Selain itu, ada sembilan pelanggaran protokol dekonfliksi yang dilaporkan yang ditetapkan pada 9 Desember 2019, terkait dengan penerbangan drone koalisi di Suriah dalam 24 jam terakhir.

Rusia menekankan bahwa pola yang sedang berlangsung ini menggarisbawahi tren yang mengkhawatirkan di mana pesawat koalisi secara konsisten menyebabkan situasi berisiko di langit Suriah dan, dengan demikian, berulang kali melanggar protokol dekonfliksi yang dibuat untuk memastikan keamanan dan stabilitas wilayah udara.

Ketegangan AS dan Rusia atas Suriah


Amerika Serikat dan Rusia semakin mendekati konfrontasi di Suriah, di mana kedua negara melontarkan tuduhan saling melecehkan yang melibatkan pesawat angkatan udara dan angkatan darat masing-masing.

Kolonel Angkatan Udara Michael Andrews, juru bicara Komando Pusat Angkatan Udara AS, sebelumnya menyatakan bahwa layanan terus melihat perilaku sembrono, tidak beralasan, dan tidak profesional oleh Angkatan Udara Rusia saat berinteraksi dengan pesawat AS di Suriah.

Dia menyoroti bahwa tindakan Angkatan Udara Rusia telah memasukkan beberapa interaksi yang tidak aman dan tidak profesional hanya pada bulan Juli, yang bertentangan dengan norma dan protokol yang ditetapkan.

Dalam insiden terbaru di Suriah, jet tempur Su-35 Rusia memotong jalur penerbangan pesawat pengintai turboprop MC-12 AS pada 16 Juli, memaksa pesawat Amerika untuk menavigasi melalui turbulensi yang disebabkan oleh pesawat tempur Rusia.

Selain itu, pada 14 Juli, sebuah pesawat pengintai Rusia menghabiskan waktu lama di atas garnisun al-Tanf, tempat pasukan AS ditempatkan.

Sebelum itu, pesawat Rusia terlibat dalam pelecehan terus-menerus terhadap MQ-9 Reapers pada awal Juli, terutama selama misi pada 7 Juli yang mengakibatkan tersingkirnya Osama al-Muhajir, yang digambarkan oleh pejabat AS sebagai pemimpin yang terkait dengan kelompok ISIS.

Para analis Barat berpendapat bahwa Rusia tidak puas dengan Amerika Serikat karena bantuan militer substansial yang diberikan ke Ukraina sekaligus bertujuan untuk mengurangi kehadiran AS di Suriah dan memperkuat pengaruh mereka di seluruh Afrika.

Selain itu, ada motif potensial bagi Rusia untuk mempertahankan ketegangan yang disengaja dengan pasukan AS di Suriah tanpa meningkat menjadi konflik skala penuh.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1463 seconds (0.1#10.140)