Tonton Drone Rusia Tak Tertandingi Hancurkan Pasukan Ukraina

Kamis, 17 Agustus 2023 - 09:54 WIB
loading...
Tonton Drone Rusia Tak...
Drone ZALA Lancet dipamerkan di pameran senjata dekat Moskow, Rusia. Foto/epa
A A A
MOSKOW - Kendaraan udara tak berawak (UAV) Rusia selalu memusingkan militer Ukraina di tengah serangan balasan Kiev yang gagal.

“Militer memberi tahu saya tentang masalah yang ditimbulkan oleh kendaraan udara tak berawak Rusia, termasuk drone serangan Lancet dan drone pengintai Orlan. Ancaman ini tidak boleh diabaikan. Saya mencatat informasi ini," tulis kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, di Telegram.



Dia menambahkan prajurit Ukraina telah mengeluh kepada Presiden Volodymyr Zelensky tentang drone Rusia selama pertemuan pada Selasa (15/8/2023).

“Drone Lancet digunakan untuk melawan kendaraan lapis baja, sistem pertahanan udara, dan stasiun radar, sedangkan UAV Orlan mendeteksi posisi Ukraina dan menyesuaikan tembakan,” ungkap Yermak.

Pakar Ukraina telah meneliti drone ini, menurut ajudan Zelensky itu, berbagi informasi tentang komponen elektronik mereka dengan donor Barat untuk perang proksi NATO yang sedang berlangsung melawan Rusia.

“Ukraina telah menjatuhkan sanksi terhadap Alexander Zakharov, pemilik dan perancang ZALA Aero Group (anak perusahaan Kalashnikov Concern yang berbasis di Izhevsk) yang memproduksi UAV,” ungkap kepala kantor Zelensky. Dia menambahkan Kiev akan mendorong sanksi Barat terhadap Zakharov.

Selama berbulan-bulan, Lancet loitering munition/drone serangan kamikaze telah mendatangkan malapetaka pada pasukan Ukraina. Kiev mencoba melakukan serangan balasan yang banyak digembar-gemborkan, tetapi gagal secara spektakuler.

Drone sayap X Lancet memiliki jangkauan terbang antara 40 dan 70 kilometer, waktu ketahanan sekitar satu jam, dan muatan senjata antara tiga dan lima kilogram.

Drone Lancet-1 dan Lancet-3 loitering munition/kamikaze mampu melakukan pengintaian, dan kemudian melayang di udara, menunggu saat untuk menyerang target yang terdeteksi, menurut situs web Rostec.

Drone, mudah dibedakan dengan sayap pola-X mereka, dapat menargetkan pasukan, lapis baja ringan dan berat, posisi yang dibentengi, dan bahkan UAV serangan berat.

Mereka datang dalam beberapa konfigurasi, tetapi semuanya menampilkan bagian kepala/hidung panduan kamera dengan sistem panduan optik-elektronik dan televisi. UAV ditenagai oleh motor listrik dengan kebisingan rendah.

Kembali pada Juli, Kementerian Pertahanan Ukraina dengan enggan menyebut drone 'Lancet' Rusia sebagai "peralatan bagus" yang menimbulkan bahaya bagi unit militer mereka.

Pakar militer juga mencatat jauh lebih mahal untuk menembak jatuh drone daripada memproduksinya.

Sebagai perbandingan, Lancet, menurut The Economist, biaya pembuatannya kurang dari USD50.000, sementara senjata yang disalurkan ke Ukraina dari Barat, seperti howitzer M777 buatan AS, harganya mendekati USD4 juta.

Lancet terbang pada ketinggian rendah dan kecepatan lambat, yang menyulitkan sistem radar sistem pertahanan udara konvensional untuk mendeteksi.

“Ukraina perlu mendapatkan senjata self-propelled anti-pesawat tambahan seperti Gepard Jerman dari pendukung Baratnya jika ingin kesempatan menghancurkan drone Rusia,” papar Yuriy Sak, penasihat menteri pertahanan Ukraina, mengatakan kepada media Barat.

Namun, sementara militer Ukraina mencoba (dan gagal) menghindari UAV Lancet dan Orlan yang tak kenal lelah, pabrikan drone Rusia telah meluncurkan sejumlah kreasi baru untuk dijadikan sebagai langkah selanjutnya dalam evolusi Lancet.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0766 seconds (0.1#10.140)