Kelompok Ultranasionalis Danske Patrioter Kembali Bakar Alquran di Denmark

Minggu, 13 Agustus 2023 - 15:23 WIB
loading...
Kelompok Ultranasionalis Danske Patrioter Kembali Bakar Alquran di Denmark
Kelompok sayap kanan Denmark terus berulang kali membakar Alquran. Foto/Reuters
A A A
KOPENHAGEN - Anggota kelompok ultranasionalis, Danske Patrioter, atau Patriot Denmark , pada Sabtu (12/8/2023) membakar mushaf Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen.

Kelompok tersebut kemudian membakar salinan lainnya di depan Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen.

Aksi itu mendapatkan perlindungan polisi. Padahal, para demonstran meneriakkan slogan-slogan anti-Islam selama aksi provokatif. Aksi pembakaran Alquran tersebut juga disiarkan langsung oleh grup di akun media sosial mereka.



Beberapa bulan terakhir telah terjadi tindakan pembakaran, penodaan, atau upaya untuk melakukannya berulang kali oleh tokoh atau kelompok Islamofobia, terutama di negara-negara Eropa utara dan Nordik, yang memicu kemarahan dari negara-negara Muslim dan dunia.

Sebelumnya, anggota kelompok Danske Patrioter juga membakar salinan kitab suci umat Islam di depan kedutaan Turki, Pakistan, Aljazair, Indonesia dan Iran di Kopenhagen. Provokasi yang meneriakkan slogan-slogan anti-Islam berlangsung di bawah perlindungan polisi.

Beberapa bulan terakhir telah terjadi tindakan pembakaran, penodaan, atau upaya untuk melakukannya berulang kali oleh tokoh atau kelompok Islamofobia, terutama di negara-negara Eropa utara dan Nordik, yang memicu kemarahan dari negara-negara Muslim dan dunia.

Banyaknya aksi pembakaran Alquran di Denmark itu tidak menunjukkan keseriusan pemerintah Kopenhagen untuk memperkuat kontrol terhadap aksi pembakaran Alquran.



Padahal, Swedia mengatakan mereka sedang mempelajari cara-cara untuk secara legal membatasi tindakan semacam itu dalam upaya untuk mengurangi ketegangan.

Padahal, polisi keamanan Denmark mengatakan pada hari Senin bahwa, seperti di Denmark, negara itu mengalami peningkatan risiko serangan sebagai akibat dari krisis tersebut.
(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1245 seconds (0.1#10.140)