5 Perbandingan Sistem Pembayaran BRICS dan SWIFT
loading...
A
A
A
JAKARTA - BRICS, sekelompok negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat, menantang hegemoni kepemimpinan Barat dalam ekonomi. Merekaberkeinginan untuk memunculkan sistem pembayarannya sendiri.
Rusia bersama dengan China terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur sistem pembayaran BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan). Sistem pembayaran BRICS diyakini akan menggantikan jaringan pesan keuangan SWIFT, mengingat banyaknya negara yang ingin bergabung dalam kelompok negara-negara berkembang tersebut.
Sistem pembayaran BRICS dan sistem pembayaran SWIFT (Society For Worldwide Interbank Financial Telecommunication) adalah dua jenis sistem yang berbeda yang digunakan dalam konteks keuangan internasional.
Sistem pembayaran BRICS dibentuk oleh negara-negara anggota BRICS untuk memfasilitasi anggotanya, maupun di luarnya. Sistem yang kuat diatur untuk mengubah perdagangan internasional dengan mengintegrasikan mata uang BRICS yang bakal lahir dan merampingkan transaksi lintas batas.
Sedangkan SWIFT adalah jaringan pesan global aman yang digunakan bank untuk melakukan pembayaran lintas batas. Jaringan tersebut memfasilitasi lembaga keuangan untuk mentransfer uang satu sama lain, membantu memastikan bahwa perdagangan global berjalan dengan lancar.
Sistem pembayaran BRICS selain melayani negara-negara BRICS, infrastruktur pembayaran BRICS direncanakan juga bakal menggabungkan grup Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), sebuah langkah yang memfasilitasi transfer uang tanpa batas di panggung global.
Perkembangan ini berpotensi mendorong perdagangan di dalam dan di luar blok BRICS dan SCO, sehingga memperkuat kekuatan ekonomi mereka di panggung dunia.
SWIFT telah digunakan oleh lebih dari 11.000 lembaga keuangan di 200 negara dan wilayah untuk mengirim pesanan pembayaran yang aman. Hampir 40 juta pesan dengan instruksi untuk mentransfer triliunan dolar dikirim setiap hari pada tahun 2020 melalui platform SWIFT, menjadikannya jaringan pesan pembayaran paling penting di dunia, sejauh ini.
Sistem pembayaran BRICS menggunakan akun koran di bank sentral negara-negara anggota BRICS untuk mengganti mata uang asing dan memfasilitasi transaksi.
Sedangkan SWIFT berfungsi sebagai jaringan komunikasi yang memungkinkan lembaga keuangan untuk berkomunikasi dan mengirim instruksi pembayaran serta pesan terkait transaksi.
Kekuatan pendorong di balik pengembangan sistem pembayaran baru BRICS adalah ambisi bersama Rusia dan China untuk mengkalibrasi ulang lanskap keuangan global, yang saat ini didominasi oleh dolar AS.
Inisiatif BRICS didorong oleh meningkatnya perdagangan lintas batas dan keinginan untuk menemukan alternatif non-dolar untuk sistem pembayaran internasional yang rentan terhadap sanksi oleh pemerintah AS.
Mitra BRICS mencoba mengembangkan alternatif lintas batas untuk sistem pembayaran yang didominasi AS seperti SWIFT.
AS dapat menggunakan kekuatannya untuk mengecualikan bank dan perusahaan yang terkena sanksi dari infrastruktur perbankan global, karena transaksi perbankan internasional yang melibatkan banyak mata uang memerlukan konversi ke dalam dolar AS.
Sedangkan SWIFT memungkinkan penggunaan berbagai mata uang, tetapi masih melibatkan mata uang asing dalam banyak transaksi internasional.
Sistem pembayaran BRICS menawarkan sistem keamanan yang tinggi. Sistem pembayaran baru ini digambarkan akan memanfaatkan teknologi mutakhir. Ketua Lembaga Pengembangan Ekonomi Nasional Rusia, atau yang dikenal sebagai VEB.RF, Igor Shuvalov, mengatakan perlunya "infrastruktur pembayaran yang independen dan efisien" yang dapat memungkinkan kelancaran transaksi tidak hanya untuk 'rubel/yuan' tetapi juga untuk mata uang BRICS dan SCO yang lebih luas.
Sementara itu SWIFT menggunakan sistem SWIFT Code untuk menunjang aktivitas. Disebut juga BIC Code, digunakan untuk memastikan pembayaran internasional yang aman dan cepat melalui sistem SWIFT.
Saat melakukan transaksi di luar negeri, kode ini digunakan untuk memverifikasi identitas bank atau lembaga keuangan. Langkah keamanan ini membantu memastikan bahwa dana dikirim ke rekening yang benar. Konsorsium SWIFT yang berbasis di Belgia didirikan pada tahun 1973 dan diawasi oleh bank sentral di Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang.
Sistem SWIFT dibuat untuk menyediakan cara pengiriman pembayaran internasional yang terstandarisasi dan aman. SWIFT pada dasarnya adalah jaringan komunikasi yang memungkinkan bank berbeda untuk mengirim dan menerima informasi secara elektronik.
Berkat sistem yang terstandarisasi ini, SWIFT membantu menghindari kebingungan antarbank di berbagai negara, sekaligus membuat pembayaran menjadi lebih sederhana dan lebih cepat dengan lebih sedikit gangguan.
Rusia bersama dengan China terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur sistem pembayaran BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan). Sistem pembayaran BRICS diyakini akan menggantikan jaringan pesan keuangan SWIFT, mengingat banyaknya negara yang ingin bergabung dalam kelompok negara-negara berkembang tersebut.
Sistem pembayaran BRICS dan sistem pembayaran SWIFT (Society For Worldwide Interbank Financial Telecommunication) adalah dua jenis sistem yang berbeda yang digunakan dalam konteks keuangan internasional.
Berikut adalah perbandingan sistem pembayaran BRICS dan SWIFT.
1. Tujuan Utama
Sistem pembayaran BRICS dibentuk oleh negara-negara anggota BRICS untuk memfasilitasi anggotanya, maupun di luarnya. Sistem yang kuat diatur untuk mengubah perdagangan internasional dengan mengintegrasikan mata uang BRICS yang bakal lahir dan merampingkan transaksi lintas batas.
Sedangkan SWIFT adalah jaringan pesan global aman yang digunakan bank untuk melakukan pembayaran lintas batas. Jaringan tersebut memfasilitasi lembaga keuangan untuk mentransfer uang satu sama lain, membantu memastikan bahwa perdagangan global berjalan dengan lancar.
2. Penggunaan
Sistem pembayaran BRICS selain melayani negara-negara BRICS, infrastruktur pembayaran BRICS direncanakan juga bakal menggabungkan grup Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), sebuah langkah yang memfasilitasi transfer uang tanpa batas di panggung global.
Perkembangan ini berpotensi mendorong perdagangan di dalam dan di luar blok BRICS dan SCO, sehingga memperkuat kekuatan ekonomi mereka di panggung dunia.
SWIFT telah digunakan oleh lebih dari 11.000 lembaga keuangan di 200 negara dan wilayah untuk mengirim pesanan pembayaran yang aman. Hampir 40 juta pesan dengan instruksi untuk mentransfer triliunan dolar dikirim setiap hari pada tahun 2020 melalui platform SWIFT, menjadikannya jaringan pesan pembayaran paling penting di dunia, sejauh ini.
3. Mekanisme Transaksi
Sistem pembayaran BRICS menggunakan akun koran di bank sentral negara-negara anggota BRICS untuk mengganti mata uang asing dan memfasilitasi transaksi.
Sedangkan SWIFT berfungsi sebagai jaringan komunikasi yang memungkinkan lembaga keuangan untuk berkomunikasi dan mengirim instruksi pembayaran serta pesan terkait transaksi.
4. Ketergantungan kepada mata uang asing
Kekuatan pendorong di balik pengembangan sistem pembayaran baru BRICS adalah ambisi bersama Rusia dan China untuk mengkalibrasi ulang lanskap keuangan global, yang saat ini didominasi oleh dolar AS.
Inisiatif BRICS didorong oleh meningkatnya perdagangan lintas batas dan keinginan untuk menemukan alternatif non-dolar untuk sistem pembayaran internasional yang rentan terhadap sanksi oleh pemerintah AS.
Mitra BRICS mencoba mengembangkan alternatif lintas batas untuk sistem pembayaran yang didominasi AS seperti SWIFT.
AS dapat menggunakan kekuatannya untuk mengecualikan bank dan perusahaan yang terkena sanksi dari infrastruktur perbankan global, karena transaksi perbankan internasional yang melibatkan banyak mata uang memerlukan konversi ke dalam dolar AS.
Sedangkan SWIFT memungkinkan penggunaan berbagai mata uang, tetapi masih melibatkan mata uang asing dalam banyak transaksi internasional.
5. Sistem Keamanan
Sistem pembayaran BRICS menawarkan sistem keamanan yang tinggi. Sistem pembayaran baru ini digambarkan akan memanfaatkan teknologi mutakhir. Ketua Lembaga Pengembangan Ekonomi Nasional Rusia, atau yang dikenal sebagai VEB.RF, Igor Shuvalov, mengatakan perlunya "infrastruktur pembayaran yang independen dan efisien" yang dapat memungkinkan kelancaran transaksi tidak hanya untuk 'rubel/yuan' tetapi juga untuk mata uang BRICS dan SCO yang lebih luas.
Sementara itu SWIFT menggunakan sistem SWIFT Code untuk menunjang aktivitas. Disebut juga BIC Code, digunakan untuk memastikan pembayaran internasional yang aman dan cepat melalui sistem SWIFT.
Saat melakukan transaksi di luar negeri, kode ini digunakan untuk memverifikasi identitas bank atau lembaga keuangan. Langkah keamanan ini membantu memastikan bahwa dana dikirim ke rekening yang benar. Konsorsium SWIFT yang berbasis di Belgia didirikan pada tahun 1973 dan diawasi oleh bank sentral di Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang.
Sistem SWIFT dibuat untuk menyediakan cara pengiriman pembayaran internasional yang terstandarisasi dan aman. SWIFT pada dasarnya adalah jaringan komunikasi yang memungkinkan bank berbeda untuk mengirim dan menerima informasi secara elektronik.
Berkat sistem yang terstandarisasi ini, SWIFT membantu menghindari kebingungan antarbank di berbagai negara, sekaligus membuat pembayaran menjadi lebih sederhana dan lebih cepat dengan lebih sedikit gangguan.
(ian)