Zelensky: Rusia Tidak Akan Punya Kapal Perang Jika Terus Serang Pelabuhan Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Volodymyr Zelensky mengirim peringatan kepada Rusia yang terus menyerang pelabuhan Ukraina . Ia mengatakan Rusia tidak akan memiliki kapal pada akhir peperangan jika terus menyerang pelabuhan Ukraina.
"Jika Rusia terus mendominasi Laut Hitam dan memblokirnya dengan rudal, maka Ukraina akan melakukan hal yang sama, yang merupakan pertahanan yang adil dari kemampuan kami," ujar Zelensky, menurut kantor berita Ukrinform.
"Jika mereka terus menembak, kami tidak memiliki banyak senjata, tetapi jika mereka terus menembak, mereka mungkin tidak memiliki kapal pada akhir perang. Dan inilah yang ingin kami tunjukkan kepada mereka," ia menambahkan seperti dilansir dari Al Arabiya, Selasa (8/8/2023).
Zelensky mengatakan bahwa karena Rusia menemukan diri mereka dalam posisi di mana mereka tidak bisa menang, mereka ingin membuat Ukraina menemui jalan buntu dengan menggunakan senjata mereka.
“Oleh karena itu, Ukraina pasti akan menanggapi setiap serangan terhadap penduduk sipil dan koridor biji-bijian,” tegasnya.
Zelensky mengklaim bahwa Rusia mencoba untuk mengejar kebijakan kolonisasi Laut Hitam dan Laut Azov tetapi tidak memiliki hak untuk memutuskan apa yang dapat diproduksi dan diekspor Ukraina.
Sejak Rusia meninggalkan inisiatif biji-bijian pada 17 Juli, Rusia telah berulang kali menyerang penyimpanan biji-bijian dan infrastruktur ekspor di Ukraina, menyebabkan kerusakan pada beberapa gudang biji-bijian dan menghancurkan ribuan ton biji-bijian.
Kremlin juga mengatakan bahwa kapal yang berlayar melalui Laut Hitam ke Ukraina akan dianggap terlibat dalam konflik Ukraina di pihak Kiev.
Di sisi lain, pernyataan Zelensky ini muncul beberapa hari setelah drone maritim Ukraina berhasil menghantam kapal tanker dan kapal perang Rusia.
Sementara kekuatan angkatan laut konvensional Rusia mengerdilkan Ukraina, Kiev telah menusuk armada Moskow dengan drone maritim. Pada akhir Juli, Ukraina mendemonstrasikan kemampuan drone laut baru yang cepat dan kuat ketika meluncurkan serangan di Jembatan Kerch di Crimea.
"Jika Rusia terus mendominasi Laut Hitam dan memblokirnya dengan rudal, maka Ukraina akan melakukan hal yang sama, yang merupakan pertahanan yang adil dari kemampuan kami," ujar Zelensky, menurut kantor berita Ukrinform.
"Jika mereka terus menembak, kami tidak memiliki banyak senjata, tetapi jika mereka terus menembak, mereka mungkin tidak memiliki kapal pada akhir perang. Dan inilah yang ingin kami tunjukkan kepada mereka," ia menambahkan seperti dilansir dari Al Arabiya, Selasa (8/8/2023).
Zelensky mengatakan bahwa karena Rusia menemukan diri mereka dalam posisi di mana mereka tidak bisa menang, mereka ingin membuat Ukraina menemui jalan buntu dengan menggunakan senjata mereka.
“Oleh karena itu, Ukraina pasti akan menanggapi setiap serangan terhadap penduduk sipil dan koridor biji-bijian,” tegasnya.
Zelensky mengklaim bahwa Rusia mencoba untuk mengejar kebijakan kolonisasi Laut Hitam dan Laut Azov tetapi tidak memiliki hak untuk memutuskan apa yang dapat diproduksi dan diekspor Ukraina.
Sejak Rusia meninggalkan inisiatif biji-bijian pada 17 Juli, Rusia telah berulang kali menyerang penyimpanan biji-bijian dan infrastruktur ekspor di Ukraina, menyebabkan kerusakan pada beberapa gudang biji-bijian dan menghancurkan ribuan ton biji-bijian.
Kremlin juga mengatakan bahwa kapal yang berlayar melalui Laut Hitam ke Ukraina akan dianggap terlibat dalam konflik Ukraina di pihak Kiev.
Di sisi lain, pernyataan Zelensky ini muncul beberapa hari setelah drone maritim Ukraina berhasil menghantam kapal tanker dan kapal perang Rusia.
Sementara kekuatan angkatan laut konvensional Rusia mengerdilkan Ukraina, Kiev telah menusuk armada Moskow dengan drone maritim. Pada akhir Juli, Ukraina mendemonstrasikan kemampuan drone laut baru yang cepat dan kuat ketika meluncurkan serangan di Jembatan Kerch di Crimea.
(ian)