Ketika Rusia Terus Mencoba dan Gagal Hancurkan Bomber Su-24 Ukraina Bersenjata NATO
loading...
A
A
A
KYIV - Pesawat pengebom (bomber) Sukhoi Su-24 berusia empat dekade milik Brigade Penerbangan Taktis ke-7 Angkatan Udara Ukraina, dengan bantuan NATO, telah menjadi sistem serangan mematikan bagi Rusia.
Itulah sebabnya Angkatan Udara Rusia melakukan yang terbaik untuk menghancurkan brigade tersebut, yang beroperasi dari sebuah lapangan terbang di Starokostiantyniv di Ukraina barat.
Tapi, menurut laporan Forbes, Selasa (8/8/2023), Brigade Penerbangan Taktis ke-7 telah berjuang dan bertahan selama 18 bulan. Ia memiliki cara untuk menghindari serangan Rusia.
Brigade ke-7 hanya memiliki beberapa lusin bomber Su-24M bermesin ganda, dua kursi, dan pesawat pengintai Su-24MR ketika Rusia memperluas perangnya di Ukraina pada 24 Februari 2022.
Serangan rudal Rusia di pangkalan udara Ukraina, pada awal-awal pertama invasi yang luas, hanya mencapai sedikit nilai.
Diberitahu oleh intelijen NATO, kru Ukraina telah dievakuasi dengan pesawat mereka ke lapangan terbang kecil atau bahkan lapangan terbang jalan raya.
Su-24M dari Brigade ke-7 dengan cepat terbang ke medan perang, biasanya dengan muatan bom gravitasi yang tidak terarah.
Pada 24 Februari 2022, beberapa bomber supersonik tersebut melesat rendah untuk menjatuhkan bom ke pasukan terjun payung Rusia yang berupaya untuk mendapatkan penginapan di bandara Hostomel di luar Kyiv.
Tahun pertama perang yang lebih luas terasa sulit bagi Brigade ke-7. Rusia menghancurkan tidak kurang dari 17 unit Su-24 dan membunuh puluhan penerbang. Tetapi Angkatan Udara Ukraina berhasil mempertahankan kekuatan garis depan brigade dengan memanggil kembali pensiunan pilot dan navigator dan memulihkan beberapa skor badan pesawat Su-24 telantar yang disimpan Ukraina di gudang senjata.
Itulah sebabnya Angkatan Udara Rusia melakukan yang terbaik untuk menghancurkan brigade tersebut, yang beroperasi dari sebuah lapangan terbang di Starokostiantyniv di Ukraina barat.
Tapi, menurut laporan Forbes, Selasa (8/8/2023), Brigade Penerbangan Taktis ke-7 telah berjuang dan bertahan selama 18 bulan. Ia memiliki cara untuk menghindari serangan Rusia.
Brigade ke-7 hanya memiliki beberapa lusin bomber Su-24M bermesin ganda, dua kursi, dan pesawat pengintai Su-24MR ketika Rusia memperluas perangnya di Ukraina pada 24 Februari 2022.
Serangan rudal Rusia di pangkalan udara Ukraina, pada awal-awal pertama invasi yang luas, hanya mencapai sedikit nilai.
Diberitahu oleh intelijen NATO, kru Ukraina telah dievakuasi dengan pesawat mereka ke lapangan terbang kecil atau bahkan lapangan terbang jalan raya.
Su-24M dari Brigade ke-7 dengan cepat terbang ke medan perang, biasanya dengan muatan bom gravitasi yang tidak terarah.
Pada 24 Februari 2022, beberapa bomber supersonik tersebut melesat rendah untuk menjatuhkan bom ke pasukan terjun payung Rusia yang berupaya untuk mendapatkan penginapan di bandara Hostomel di luar Kyiv.
Tahun pertama perang yang lebih luas terasa sulit bagi Brigade ke-7. Rusia menghancurkan tidak kurang dari 17 unit Su-24 dan membunuh puluhan penerbang. Tetapi Angkatan Udara Ukraina berhasil mempertahankan kekuatan garis depan brigade dengan memanggil kembali pensiunan pilot dan navigator dan memulihkan beberapa skor badan pesawat Su-24 telantar yang disimpan Ukraina di gudang senjata.