Muslim Denmark: Pembakaran Alquran Bukan Kebebasan Berekspresi

Minggu, 06 Agustus 2023 - 19:55 WIB
loading...
Muslim Denmark: Pembakaran Alquran Bukan Kebebasan Berekspresi
Warga Muslim di Denmark menentang pembakaran Alquran. Foto/Reuters
A A A
KOPENHAGEN - Warga Muslim Denmark mulai bersuara ketika kitab suci mereka dibakar dan menjadi perhatian dunia internasional. Mereka juga menuntut Pemerintah Denmark agar tidak memosisikan pembakaran Alquran sebagai bagian dari kebebasan berekspresi.

Para pemimpin komunitas Muslim Denmark, mengungkapkan niat dari pemerintah untuk melarang pembakaran Alquran adalah langkah yang disambut baik. Tetapi hal itu tidak cukup untuk mengatasi apa yang mereka katakan sebagai masalah yang jauh lebih besar dalam masyarakat Denmark.

“Muslim Denmark terbiasa dengan pembakaran Al-Qur’an ini… Faktanya, seluruh fenomena ini dimulai dari Denmark,” kata Urfan Zahoor, juru bicara Persatuan Muslim Denmark (DMU), kelompok payung terbesar untuk asosiasi Muslim dan masjid di negara tersebut, dilansir Anadolu.

“Selama bertahun-tahun, kami telah mencoba meyakinkan politisi bahwa tindakan ini seharusnya tidak menjadi bagian dari masyarakat demokratis, tetapi entah bagaimana kami tidak berhasil," papar Zahoor.

Tentang argumen tentang kebebasan berekspresi, Zahoor menegaskan bahwa setiap masyarakat dan negara “memiliki batasnya sendiri-sendiri”. “Beberapa tidak ingin berbicara tentang raja atau ratu, atau mengizinkan penyangkalan Holocaust, atau pembakaran bendera negara asing,” katanya.

“Setiap negara memutuskan sendiri apa yang baik untuk masyarakat mereka. Kami ingin meyakinkan orang-orang bahwa masyarakat Denmark yang menjadi bagian kami harus berkembang menjadi masyarakat di mana tidak ada kelompok minoritas yang menjadi sasaran," ujar Zahoor.



Diperkirakan 5% dari populasi Denmark sekitar 6 juta adalah Muslim, tetapi negara itu termasuk yang paling rentan bagi Muslim, bersama dengan Prancis dan Austria. Itu terungkap dalam Laporan Islamofobia Eropa 2022.

Dari undang-undang diskriminatif hingga tindakan agresi dan kekerasan yang sebenarnya, komunitas Muslim di Denmark telah berulang kali menyuarakan keprihatinan atas gelombang Islamofobia yang berkembang di negara tersebut.

Dengan kehebohan terbaru atas serangan terhadap Al-Qur'an, para pemimpin komunitas mengharapkan perubahan yang lebih sistematis, daripada langkah-langkah kosmetik yang berfokus pada satu wilayah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1138 seconds (0.1#10.140)