5 Fakta Pemilu Negara Bagian di Malaysia, antara Mengumbar Janji dan Menjual Retorika Agama-Ras
loading...
A
A
A
Untuk Terengganu, PN meluncurkan manifestonya pada 8 Juli, dengan menteri sementara mereka Ahmad Samsuri Mokhtar menawarkan hadiah seperti pinjaman tanpa bunga, penyelesaian jalan antara dua kota pesisir dan alokasi RM100 juta (USD22,03 juta) untuk membuat negara salah satu produsen makanan terkemuka di Malaysia.
Chin menegaskan, janji-janji yang dilontarkan PN di Kelantan dan Terengganu kebanyakan adalah “pernyataan keibuan” yang tidak memiliki substansi.
“Manifesto tidak memainkan peran penting di daerah pedesaan tetapi mungkin sedikit berpengaruh di daerah perkotaan karena kelas menengah lebih cenderung memeriksa janji-janji tersebut,” kata Chin.
Ia menambahkan, bagi PN, yang basis pemilihnya adalah orang Melayu yang tinggal di daerah pedalaman, “tidak heran” jika manifestonya kurang jelas.
“Di tempat-tempat seperti Kelantan, Terengganu, sentuhan pribadi, serta faktor ras dan agama lebih penting,” tambahnya.
Foto/CNA
Namun, kepala informasi Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) Razali Idris mengatakan kepada CNA bahwa mengatakan bahwa PN tidak memprioritaskan manifesto pemilihan adalah reduktif.
“Kalau tidak punya (manifesto), lalu apa gunanya ikut-ikutan? Namun, penawaran ini harus realistis dan sesuai dengan kemampuan Anda. Itu sebabnya PAS Terengganu bisa memenuhi 20 janjinya di pemilu lalu. Dan sekarang, kami telah menambahkan 10 janji lagi untuk pemilu tahun ini. Tidak terlihat besar tapi kami melakukannya sesuai dengan kemampuan kami,” ujarnya.
Dia juga mengklaim bahwa ketika PH menjadi oposisi, itu juga membuat janji-janji besar di masa lalu seperti menurunkan harga BBM dan harga barang.
“Ini adalah populis dan tidak mungkin dicapai, terlepas dari siapa pun yang memimpin. Jika Anda ingin membuat janji, Anda harus memenuhi semuanya,” kata Razali yang memperebutkan kursi negara bagian Kijal di Terengganu untuk pemilihan mendatang.
Foto/CNA
Dalam sebuah wawancara dengan CNA, analis politik Dr Sivamurugan Pandian dari Universiti Sains Malaysia (USM) menyoroti bahwa di negara bagian perkotaan seperti Selangor, Negeri Sembilan dan Penang, manifesto bisa menjadi poin plus bagi partai politik yang ingin menunjukkan rekam jejak mereka sebagai literasi politik lebih tinggi.
Chin menegaskan, janji-janji yang dilontarkan PN di Kelantan dan Terengganu kebanyakan adalah “pernyataan keibuan” yang tidak memiliki substansi.
“Manifesto tidak memainkan peran penting di daerah pedesaan tetapi mungkin sedikit berpengaruh di daerah perkotaan karena kelas menengah lebih cenderung memeriksa janji-janji tersebut,” kata Chin.
Ia menambahkan, bagi PN, yang basis pemilihnya adalah orang Melayu yang tinggal di daerah pedalaman, “tidak heran” jika manifestonya kurang jelas.
“Di tempat-tempat seperti Kelantan, Terengganu, sentuhan pribadi, serta faktor ras dan agama lebih penting,” tambahnya.
4. Janji yang Realistis
Foto/CNA
Namun, kepala informasi Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) Razali Idris mengatakan kepada CNA bahwa mengatakan bahwa PN tidak memprioritaskan manifesto pemilihan adalah reduktif.
“Kalau tidak punya (manifesto), lalu apa gunanya ikut-ikutan? Namun, penawaran ini harus realistis dan sesuai dengan kemampuan Anda. Itu sebabnya PAS Terengganu bisa memenuhi 20 janjinya di pemilu lalu. Dan sekarang, kami telah menambahkan 10 janji lagi untuk pemilu tahun ini. Tidak terlihat besar tapi kami melakukannya sesuai dengan kemampuan kami,” ujarnya.
Dia juga mengklaim bahwa ketika PH menjadi oposisi, itu juga membuat janji-janji besar di masa lalu seperti menurunkan harga BBM dan harga barang.
“Ini adalah populis dan tidak mungkin dicapai, terlepas dari siapa pun yang memimpin. Jika Anda ingin membuat janji, Anda harus memenuhi semuanya,” kata Razali yang memperebutkan kursi negara bagian Kijal di Terengganu untuk pemilihan mendatang.
5. Mengandalkan Literasi Politik yang Tinggi
Foto/CNA
Dalam sebuah wawancara dengan CNA, analis politik Dr Sivamurugan Pandian dari Universiti Sains Malaysia (USM) menyoroti bahwa di negara bagian perkotaan seperti Selangor, Negeri Sembilan dan Penang, manifesto bisa menjadi poin plus bagi partai politik yang ingin menunjukkan rekam jejak mereka sebagai literasi politik lebih tinggi.