Ukraina-AS Bakal Duduk Satu Meja Bahas Jaminan Keamanan
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina dan Amerika Serikat (AS) akan mengadakan pembicaraan tentang jaminan keamanan AS untuk Ukraina pada awal Agustus. Hal itu diungkapkan pembantu Presiden Volodymyr Zelensky, Andrey Ermak.
"Negosiasi diperkirakan akan dimulai paling cepat minggu depan," ucapnya seperti dilansir dari Russia Today, Senin (31/7/2023).
Ermak menggambarkan pengaturan keamanan sebagai tindakan sementara sampai Ukraina bergabung dengan NATO, yang disebutnya sebagai jaminan keamanan paling andal.
Menurut asisten presiden Ukraina itu, serangkaian tindakan yang akan dicantumkan dalam perjanjian bilateral di masa depan antara Kiev dan Washington akan melibatkan bantuan militer dan keuangan untuk Ukraina, serta sanksi dan hukuman bagi agresor.
"Pengaturan akan mencakup bentuk dan mekanisme dukungan yang didefinisikan dengan jelas," kata Ermak.
Ia menambahkan bahwa Kiev mengharapkan jaminan untuk memastikan kemampuan untuk memenangkan Ukraina dalam konflik dengan Moskow dan menahan apa yang disebutnya "agresi Rusia" di masa depan.
Dia juga mengatakan bahwa perjanjian dengan AS dan negara-negara Barat lainnya, yang seharusnya mengikuti contoh Washington, akan didasarkan pada deklarasi bersama yang dikeluarkan oleh Ukraina dan negara-negara G7 di Vilnius pada pertengahan Juli lalu.
Ermak mengklaim bahwa lebih dari selusin negara lain telah bergabung dengan deklarasi ini, namun ia tidak menyebutkan satu pun dari negara yang dimaksud.
Media Ukraina melaporkan bahwa kesepakatan yang dicapai oleh Ukraina dan negara-negara G7 tidak melibatkan mekanisme dukungan khusus, tetapi hanya kesepakatan “kerangka kerja”.
Teks deklarasi Juli menyatakan bahwa negara-negara G7 masing-masing akan bekerja dengan Ukraina untuk menetapkan komitmen dan pengaturan keamanan bilateral jangka panjang yang spesifik, termasuk bantuan keamanan dengan peralatan militer modern, dukungan untuk industri pertahanan Ukraina, pelatihan untuk Ukraina pasukan, serta pertukaran informasi dan bantuan pertahanan dunia maya.
Berdasarkan kesepakatan itu, Kiev diharapkan untuk berkontribusi secara positif terhadap keamanan mitranya dan melanjutkan reformasi yang diminta oleh para pendukung Baratnya.
Baik AS maupun negara G7 lainnya belum mengomentari perjanjian keamanan yang seharusnya dengan Ukraina sejauh ini.
Pada pertengahan Juli, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow tidak menentang jaminan keamanan untuk Ukraina selama keamanan nasional Rusia tidak terganggu.
“Hanya ada satu batasan, memastikan keamanan satu negara tidak boleh menimbulkan ancaman bagi keamanan negara lain,” tegasnya.
“Mengenai keanggotaan Ukraina di NATO, kami telah berulang kali menyatakan bahwa itu menciptakan ancaman bagi keamanan Rusia,” kata Putin, menambahkan bahwa ini adalah salah satu alasan yang mendorong Rusia untuk meluncurkan operasi militernya di Ukraina.
"Negosiasi diperkirakan akan dimulai paling cepat minggu depan," ucapnya seperti dilansir dari Russia Today, Senin (31/7/2023).
Ermak menggambarkan pengaturan keamanan sebagai tindakan sementara sampai Ukraina bergabung dengan NATO, yang disebutnya sebagai jaminan keamanan paling andal.
Menurut asisten presiden Ukraina itu, serangkaian tindakan yang akan dicantumkan dalam perjanjian bilateral di masa depan antara Kiev dan Washington akan melibatkan bantuan militer dan keuangan untuk Ukraina, serta sanksi dan hukuman bagi agresor.
"Pengaturan akan mencakup bentuk dan mekanisme dukungan yang didefinisikan dengan jelas," kata Ermak.
Baca Juga
Ia menambahkan bahwa Kiev mengharapkan jaminan untuk memastikan kemampuan untuk memenangkan Ukraina dalam konflik dengan Moskow dan menahan apa yang disebutnya "agresi Rusia" di masa depan.
Dia juga mengatakan bahwa perjanjian dengan AS dan negara-negara Barat lainnya, yang seharusnya mengikuti contoh Washington, akan didasarkan pada deklarasi bersama yang dikeluarkan oleh Ukraina dan negara-negara G7 di Vilnius pada pertengahan Juli lalu.
Ermak mengklaim bahwa lebih dari selusin negara lain telah bergabung dengan deklarasi ini, namun ia tidak menyebutkan satu pun dari negara yang dimaksud.
Media Ukraina melaporkan bahwa kesepakatan yang dicapai oleh Ukraina dan negara-negara G7 tidak melibatkan mekanisme dukungan khusus, tetapi hanya kesepakatan “kerangka kerja”.
Teks deklarasi Juli menyatakan bahwa negara-negara G7 masing-masing akan bekerja dengan Ukraina untuk menetapkan komitmen dan pengaturan keamanan bilateral jangka panjang yang spesifik, termasuk bantuan keamanan dengan peralatan militer modern, dukungan untuk industri pertahanan Ukraina, pelatihan untuk Ukraina pasukan, serta pertukaran informasi dan bantuan pertahanan dunia maya.
Berdasarkan kesepakatan itu, Kiev diharapkan untuk berkontribusi secara positif terhadap keamanan mitranya dan melanjutkan reformasi yang diminta oleh para pendukung Baratnya.
Baik AS maupun negara G7 lainnya belum mengomentari perjanjian keamanan yang seharusnya dengan Ukraina sejauh ini.
Pada pertengahan Juli, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow tidak menentang jaminan keamanan untuk Ukraina selama keamanan nasional Rusia tidak terganggu.
“Hanya ada satu batasan, memastikan keamanan satu negara tidak boleh menimbulkan ancaman bagi keamanan negara lain,” tegasnya.
“Mengenai keanggotaan Ukraina di NATO, kami telah berulang kali menyatakan bahwa itu menciptakan ancaman bagi keamanan Rusia,” kata Putin, menambahkan bahwa ini adalah salah satu alasan yang mendorong Rusia untuk meluncurkan operasi militernya di Ukraina.
(ian)