Lantaran Diprotes Israel, Taurat Tak Jadi Dibakar di Swedia

Minggu, 30 Juli 2023 - 01:04 WIB
loading...
Lantaran Diprotes Israel, Taurat Tak Jadi Dibakar di Swedia
Demonstran wanita Swedia batal membakar Taurat di depan Kedutaan Israel di Stockholm. Dia membakar lembaran kertas kosong sebagai gantinya. Foto/BNN Breaking
A A A
STOCKHOLM - Seorang demonstran wanita Swedia yang mendapat izin dari otoritas lokal untuk membakar kitab Taurat di luar Kedutaan Israel di Stockholm membatalkan tindakan tersebut pada Jumat.

Alih-alih membakar kitab suci umat Yahudi, wanita 50 tahun tersebut malah membakar selembar kertas kosong dan menyatakan;"Ini adalah simbol sistem Swedia yang kosong dari konten."

Ketika dia mengajukan permintaan ke polisi Stockholm untuk mengadakan protesnya, wanita itu mengatakan aksinya tentang pelanggaran sistematis terhadap hak anak di Swedia. Tidak jelas mengapa dia memilih untuk menjadikan kitab Taurat sebagai penyangga dalam protesnya.



Itu adalah yang kedua kalinya, Taurat direncanakan akan dibakar dalam beberapa minggu terakhir yang dibatalkan pada menit-menit terakhir demo.

Beberapa jam sebelum wajah wanita itu mengubah aksinya, Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen menelepon Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billström dan mengatakan kepadanya bahwa pembakaran Taurat yang direncanakan akan merusak hubungan antara kedua negara.

Pejabat Swedia mendapat kecaman dalam beberapa pekan terakhir karena berulang kali menyetujui berbagai acara protes di mana kitab suci agama telah dinistarkan—khususnya Al-Qur'an.

Tindakan terakhir telah memicu reaksi kemarahan di seluruh dunia Muslim. Swedia telah mengatakan bahwa meskipun tidak menyetujui tindakan tersebut, ia menganggap kebebasan berekspresi dan protes sebagai hal yang sakral.

Dalam sebuah pernyataan hari Jumat, Cohen mengatakan dia ngeri dengan ancaman tambahan untuk membakar buku Taurat di Swedia, mendesak diakhirinya ancaman untuk merusak kitab suci.

Billström memberi tahu Cohen bahwa tindakan semacam itu bertentangan dengan nilai-nilai Swedia dan bahwa dia akan melihat reformasi konstitusi yang dapat mencegah insiden semacam itu.

Rencana membakar Taurat sebelumnya awal bulan ini disetujui oleh polisi, dan juga menarik reaksi dari Israel dan Yahudi Eropa.

Namun, aktivis di balik aksi tersebut tidak melakukannya, mengatakan kepada wartawan yang berkumpul pada hari itu bahwa dia tidak pernah berniat untuk membakar kitab suci Yahudi atau Kristen, hanya untuk memprotes pembakaran Al-Qur'an baru-baru ini.

Menurut laporan Kan, awal bulan ini, para pejabat senior Swedia mengatakan kepada rekan-rekan Israel mereka bahwa mereka bekerja untuk melarang pembakaran teks-teks agama tetapi menekankan bahwa perubahan aturan semacam itu akan membutuhkan waktu untuk diterapkan.

Pada bulan Juni, polisi Swedia mengizinkan pembakaran Al-Qur'an di depan sebuah masjid di Stockholm untuk dilanjutkan, dengan alasan kebebasan berbicara setelah pengadilan membatalkan larangan pembakaran Al-Qur'an.

Pemerintah Swedia mengutuk pembakaran itu, menyebutnya sebagai tindakan "Islamofobia" setelah seruan untuk tindakan kolektif untuk menghindari pembakaran Al-Qur'an di masa depan dikeluarkan oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berbasis di Arab Saudi.

Organisasi beranggotakan 57 negara itu bertemu di markas besar Jeddah untuk menanggapi insiden tersebut, di mana seorang warga negara Irak yang tinggal di Swedia, Salwan Momika (37) menginjak-injak kitab suci Islam, mengisi beberapa halaman dengan daging babi dan membakar beberapa halaman lainnya.

Pihak berwenang kemudian mengatakan mereka telah membuka penyelidikan atas "hasutan terhadap kelompok etnis", merujuk pada fakta bahwa Momika telah membakar halaman-halaman kitab suci Islam yang sangat dekat dengan masjid terbesar di Stockholm.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1132 seconds (0.1#10.140)