Putin: Afrika Hampir Tak Dapat Apa-apa dari Kesepakatan Biji-bijian Ukraina

Senin, 24 Juli 2023 - 19:15 WIB
loading...
Putin: Afrika Hampir Tak Dapat Apa-apa dari Kesepakatan Biji-bijian Ukraina
Alat berat membongkar muatan gandum di kapal kargo. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan tidak ada lagi gunanya melanjutkan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, karena gagal memenuhi tujuan kemanusiaan aslinya.

Sikap Putin itu diungkapkan dalam artikel yang dirilis menjelang KTT Rusia-Afrika kedua dan Forum Ekonomi dan Kemanusiaan Rusia-Afrika di St Petersburg.

“Rusia pada awalnya menyetujui kesepakatan itu hanya karena tujuannya adalah untuk memastikan keamanan pangan global dan mengurangi ancaman kelaparan di Afrika, Asia, dan Amerika Latin,” tulis Putin dalam artikel tersebut.

Artikel itu ditulis untuk outlet media utama Afrika dan dibagikan oleh Kremlin pada Senin pagi (24/7/2023).

"Kesepakatan ini, meskipun diiklankan secara terbuka oleh Barat sebagai isyarat niat baik yang menguntungkan Afrika, sebenarnya telah digunakan tanpa malu-malu semata-mata untuk pengayaan bisnis besar AS dan Eropa yang mengekspor dan menjual kembali biji-bijian dari Ukraina," tulis pemimpin Rusia itu.

Putin mengatakan negara-negara termiskin, seperti Ethiopia, Sudan, dan Somalia, serta Yaman dan Afghanistan, menerima kurang dari 3% pasokan, sementara lebih dari 70% ekspor biji-bijian Ukraina berakhir di negara-negara berpenghasilan tinggi, termasuk negara-negara anggota Uni Eropa.



Tidak hanya janji-janji untuk membebaskan ekspor biji-bijian Rusia dari sanksi tidak terpenuhi, Barat bahkan memblokir upaya Rusia untuk mengirim pupuk ke negara-negara termiskin secara gratis.

Menurut Putin, “Hanya dua pengiriman yang dikirim, satu dari 20.000 ton ke Malawi dan satu dari 34.000 ton ke Kenya, sementara lebih dari 200.000 ton masih dipegang secara tidak hati-hati oleh orang Eropa.”

“Dan ini murni inisiatif kemanusiaan yang sedang kita bicarakan, yang harus dibebaskan dari sanksi seperti itu,” tegas Putin.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1919 seconds (0.1#10.140)