5 Fakta Wajib Militer di Rusia, Salah Satunya Peningkatan Batas Usia

Senin, 24 Juli 2023 - 15:50 WIB
loading...
5 Fakta Wajib Militer...
Wajib militer di Rusia diharapkan mampu memperkuat kekuatan pertahanan negara tersebut. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Wajib militer di Rusia baru-baru ini kembali disorot setelah mengeluarkan aturan kontroversial terkait peningkatan batas usia, sehingga membuat masyarakat yang ikut jadi lebih banyak.

Sejak melakukan serangan ke Ukraina pada Februari 2022 silam, kabar miring tentang wajib militer di Rusia memang kerap tersebar di media. Karena Moskow disebut-sebut telah melakukan banyak perubahan terhadap aturan wajib militer.

Dengan aturan ini, Rusia berharap mampu menambah pasukan tempurnya untuk menjalankan misi invasi yang sampai saat ini tak kunjung menemui titik terang.

Fakta Wajib Militer di Rusia

Berikut ini fakta tentang wajib militer Rusia. Selain membahas sejumlah kontroversi tentang aturan tersebut, ada pula penjelasan tentang wajib militer yang diselenggarakan sebelum terjadinya invasi.

1. Aturan Wajib Militer Rusia Sebelum Invasi

Dilansir dari Al Jazeera, musim wajib militer berlangsung selama dua kali dalam setahun di Rusia, yakni mulai 1 April - 15 Juli (musim semi) dan antara 1 Oktober - 31 Desember (musim gugur).

Selama periode tersebut, pria berusia antara 18 sampai 27 tahun yang sehat dan tidak sedang menjalani hukuman akan dipanggil untuk mengabdi.

Institute for the Study of War memperkirakan sekitar 1,2 juta pria memenuhi syarat untuk wajib militer setiap tahun, tetapi hanya sekitar 400.000 yang benar-benar bertugas.

Wajib militer berlangsung selama 12 bulan, setelah itu tentara dapat bergabung dengan cadangan militer Rusia yang berkekuatan dua juta orang.

Tentara Rusia secara historis menggunakan wajib militer untuk memastikan mereka memiliki cadangan dengan pelatihan militer, jika ada kebutuhan untuk memobilisasi perang besar.


2. Sejak Invasi Wajib Militer Sudah Bersifat Memaksa dan Tersembunyi

Beberapa hari sebelum Rusia memulai invasinya pada 24 Februari, diperkirakan 190 ribu personel ditempatkan di sekitar perbatasan Ukraina.

Situs berita independen Meduza melaporkan, bahwa tentara wajib militer dipaksa menandatangani kontrak yang membuat mereka dikirim ke perbatasan Ukraina. Bahkan beberapa orang tua tentara mengatakan mereka tidak mendengar kabar dari putra mereka sejak itu.

3. Banyak Para Wajib Militer yang Ditawan Tentara Ukraina (H3)

Kementerian Pertahanan Rusia mengakui bahwa beberapa pasukan wajib militer yang berpartisipasi dalam konflik ditawan oleh tentara Ukraina, sehingga membuat sejumlah personel wajib militer ditarik untuk beberapa saat di masa invasi.

Baca Juga:Tentara Ukraina Tidak Lagi Memiliki Semangat Tempur

4. Mendapat Protes dari Warganya Sendiri

Ketika kapal induk Rusia tenggelam di Laut Hitam pada 14 April, pihak berwenang mengatakan bahwa seluruh awak telah dievakuasi. Namun Dmitry Shkrebets sempat menulis di sosial media bahwa putranya yang ikut wajib militer hilang dalam peristiwa itu.

"Seorang wajib militer yang tidak seharusnya ikut serta dalam permusuhan dinyatakan hilang," katanya dalam sebuah posting di VKontakte, jejaring sosial terbesar Rusia.

5. Menaikkan Batas Usia untuk Wajib Militer dan Tentara Nasional

Dikutip dari Reuters, Parlemen Rusia telah memperpanjang usia maksimum di mana pria dapat dimobilisasi untuk bertugas di ketentaraan dalam kasus perwira tertinggi, setidaknya hingga usia 70 tahun.

Selain itu, Moskow juga menaikkan batas usia atas bagi pria untuk dipanggil untuk wajib militer menjadi 30 dari 27, dan telah mempersulit pria muda untuk menghindari wajib militer dengan menghindari perekrut yang membagikan surat panggilan.

Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu mengatakan bahwa perubahan undang-undang ini adalah untuk meningkatkan jumlah personel tempur, tentara kontrak profesional dan wajib militer menjadi 1,5 juta dari 1,15 juta.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1565 seconds (0.1#10.140)