Ukraina Serang Desa di Belgorod Rusia dengan Bom Tandan
loading...
A
A
A
KIEV - Angkatan bersenjata Ukraina menggunakan bom tandan terhadap infrastruktur sipil di Belgorod Rusia. Mereka menembaki desa Zhuravlevka, menurut kepala daerah Vyacheslav Gladkov.
Dia mengklarifikasi pasukan Ukraina menggunakan 21 peluru artileri dan 3 proyektil tandan, yang ditembakkan dari MLRS.
Selain itu, tentara Ukraina menggunakan peluncur granat dan drone kamikaze untuk menyerang desa itu.
Pasukan Ukraina juga menembaki desa lain di wilayah Belgorod, Shetinovka, menggunakan peluncur granat, artileri, dan UAV.
Menurut Gladkov, tidak ada korban jiwa atau kerusakan infrastruktur.
Awal Juli, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan keputusan menyediakan bom tandan ke Kiev.
Bom tandan dilarang berdasarkan konvensi internasional yang telah diratifikasi 123 negara, tidak termasuk AS, Ukraina, China, dan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin, mengomentari keputusan ini, mengingatkan pemerintahan AS sebelumnya menjuluki tindakan seperti itu sebagai kejahatan dan menambahkan tentara Rusia memiliki persediaan besar berbagai bom tandan.
Organisasi non-pemerintah internasional Human Rights Watch mengatakan memberi Kiev senjata semacam itu pada akhirnya akan menyebabkan penderitaan jangka panjang warga sipil dan akan melanggar konsensus internasional untuk tidak menggunakan bom tandan.
Dia mengklarifikasi pasukan Ukraina menggunakan 21 peluru artileri dan 3 proyektil tandan, yang ditembakkan dari MLRS.
Selain itu, tentara Ukraina menggunakan peluncur granat dan drone kamikaze untuk menyerang desa itu.
Pasukan Ukraina juga menembaki desa lain di wilayah Belgorod, Shetinovka, menggunakan peluncur granat, artileri, dan UAV.
Menurut Gladkov, tidak ada korban jiwa atau kerusakan infrastruktur.
Awal Juli, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan keputusan menyediakan bom tandan ke Kiev.
Bom tandan dilarang berdasarkan konvensi internasional yang telah diratifikasi 123 negara, tidak termasuk AS, Ukraina, China, dan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin, mengomentari keputusan ini, mengingatkan pemerintahan AS sebelumnya menjuluki tindakan seperti itu sebagai kejahatan dan menambahkan tentara Rusia memiliki persediaan besar berbagai bom tandan.
Organisasi non-pemerintah internasional Human Rights Watch mengatakan memberi Kiev senjata semacam itu pada akhirnya akan menyebabkan penderitaan jangka panjang warga sipil dan akan melanggar konsensus internasional untuk tidak menggunakan bom tandan.
(sya)