Eropa Butuh Nuklir jika Trump Pilih Hengkang dari NATO

BERLIN - Eropa membutuhkan senjata nuklir untuk perisai jika Amerika Serikat (AS) di bawah kepemipinan Presiden Donald Trump memilih hengkang dari NATO. Hal itu disampaikan seorang anggota parlemen senior Jerman, Roderich Kiesewetter.

“Nuklir perisai dan keamanan nuklir jaminan AS penting bagi Eropa. Jika AS tidak lagi ingin memberikan jaminan ini, Eropa membutuhkan perlindungan nuklir sendiri untuk tujuan perisai,” kata Kiesewetter, juru bicara kebijakan luar negeri untuk kubu konservatif di parlemen Jerman, kepada Reuters.

Komentar Kiesewetter muncul di tengah kekhawatiran negara-negara Eropa tentang peran AS dalam NATO setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden baru AS.

Presiden Barack Obama yang sudah melakukan pertemuan dengan Donald Trump telah meyakinkan publik Barat tentang komitmen AS untuk tetap bersama NATO dan Eropa. Namun, Kiesewetter yang merupakan anggota senior partai CDU pimpinan Kanselir Angela Merkel, tidak yakin dengan komitmen AS itu.

”Itu semua baik dan bagus, tapi kami harus mengukur Trump pada tindakannya,” ujar Kiesewetter. ”Eropa harus mulai merencanakan untuk keamanannya sendiri dalam kasus (jika) Amerika menaikkan biaya untuk membela benua (Eropa), atau jika mereka memutuskan untuk meninggalkan (NATO dan Eropa) sepenuhnya,” lanjut politisi senior Jerman itu, yang dikutip Kamis (17/11/2016).

Selama kampanye pemilu AS, Trump meminta Eropa untuk melakukan pengamanan sendiri dan berulang kali menekankan bahwa dia enggan membantu sekutu NATO yang gagal untuk membayar kompensasi.

”Kami membayar begitu banyak untuk NATO. Kami mendapatkan pembayaran yang kecil dari setiap negara di NATO, di mana mereka membayar hampir tidak ada (harganya). Dan kami yang membayar sebagian dari biaya (NATO),” kata Trump dalam kampanyenya bulan Maret lalu.