Gara-gara Typo, Jutaan Email Militer AS Dikirim ke Sekutu Rusia

Selasa, 18 Juli 2023 - 09:33 WIB
loading...
A A A
Tetapi Steven Stransky, seorang pengacara yang sebelumnya menjabat sebagai penasihat senior untuk Divisi Hukum Intelijen Departemen Keamanan Dalam Negeri, mengatakan bahwa bahkan informasi yang tampaknya tidak berbahaya dapat terbukti bermanfaat bagi musuh AS, terutama jika itu termasuk rincian personel individu.

"Komunikasi semacam itu akan berarti bahwa aktor asing dapat mulai membuat dokumen tentang personel militer kita sendiri, untuk tujuan spionase, atau mencoba membuat mereka mengungkapkan informasi dengan imbalan keuntungan finansial," kata Stransky.

"Ini tentu informasi yang bisa digunakan oleh pemerintah asing."

Lee McKnight, seorang profesor studi informasi di Universitas Syracuse, mengatakan dia yakin militer AS beruntung karena masalah ini menjadi perhatiannya dan email-email itu masuk ke domain yang digunakan oleh pemerintah Mali, bukan ke penjahat siber.

Dia menambahkan bahwa "typo-squatting"—sejenis kejahatan siber yang menargetkan pengguna yang salah mengeja domain internet—adalah hal biasa.

"Mereka berharap seseorang akan melakukan kesalahan, dan mereka dapat memikat Anda dan melakukan hal-hal bodoh," katanya.

Ketika dihubungi oleh BBC, seorang juru bicara Pentagon mengatakan Departemen Pertahanan mengetahui masalah ini dan ditanggapi dengan serius.

Mereka mengatakan departemen telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa email ".mil" tidak dikirim ke domain yang salah, termasuk memblokirnya sebelum mereka pergi dan memberi tahu pengirim bahwa mereka harus memvalidasi penerima yang dituju.

Baik McKnight dan Stransky mengatakan kesalahan manusia (human error) adalah perhatian utama bagi spesialis IT yang bekerja di pemerintahan dan sektor swasta.

"Kesalahan manusia sejauh ini merupakan masalah keamanan yang paling signifikan setiap hari," kata Stransky. "Kami tidak bisa mengendalikan setiap manusia, setiap saat".
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1429 seconds (0.1#10.140)