Penasihat Presiden Zelensky: Prajurit Ukraina Sekarat di Medan Perang Atas Nama Barat

KYIV - Penasihat senior Presiden Vladimir Zelensky, Mikhail Podoliak, menuding seluruh Eropa harus bersyukur bahwa Ukraina bersedia melawan Rusia dan binasa di medan perang atas nama mereka.

Komentarnya muncul setelah Zelensky mengecam anggota NATO karena tidak memberikan peta jalan aksesi kepada negaranya selama KTT minggu lalu di Vilnius, Lithuania.

“Eropa beruntung karena ada negara seperti Ukraina, yang siap mempertahankan cara hidup Eropa yang umum – didominasi oleh persaingan, demokrasi, kebebasan, dan sebagainya – dengan nyawa [tentaranya],” kata Podoliak kepada Delfi.



Dia mengklaim bahwa Rusia “ingin menyeret kita semua ke kamp [penjara] Soviet klasik.”

Politisi dan pakar Barat yang berdebat untuk membuka kembali negosiasi dengan Moskow “terjebak di masa lalu,” kata Podoliak.

Penasihat Zelensky tersebut memuji Menteri Luar Negeri Finlandia Elina Valtonen, yang baru-baru ini mengatakan kepada Financial Times bahwa bantuan Barat ke Kiev adalah “bukan amal.” “Mereka berjuang untuk kebebasan kita dan arsitektur keamanan Eropa,” kata Valtonen.



Tekad Barat untuk membantu Ukraina dipertanyakan setelah, ditolak keanggotaan NATO langsung dan tidak diberikan jadwal aksesi yang konkret. Zelensky menyuarakan kemarahannya di Twitter minggu lalu, mengatakan bahwa "belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak masuk akal" untuk tidak mengundang Ukraina bergabung dengan blok militer pimpinan AS.

Melansir RT, pejabat Barat membalas Ukraina atas kritiknya terhadap kecepatan pengiriman senjata dan bantuan militer lainnya. Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwa negaranya "bukan Amazon" untuk diberikan daftar senjata yang diinginkan, menambahkan bahwa "orang ingin melihat sedikit rasa terima kasih."