PM Hongaria: Jika Mau, AS Bisa Hentikan Perang Ukraina dalam Waktu Singkat
loading...
A
A
A
Para pejabat AS mengatakan bahwa menimbulkan "kekalahan strategis" di Moskow adalah tujuan utama.
Moskow, pada gilirannya, menuduh AS memicu krisis dengan mengabaikan kekhawatiran jangka panjang Rusia atas ekspansi NATO di Eropa, sambil mendorong rezim di Kyiv yang memusuhi Moskow.
Kremlin menganggap konflik tersebut sebagai bagian dari perang proksi yang dipimpin AS melawan Rusia.
Orban selanjutnya memperingatkan bahwa jika NATO mengakui Ukraina sebagai anggota baru sekarang, itu akan memicu perang dunia. Dia juga menyoroti risiko yang ditimbulkan oleh negara-negara Barat yang mengirimkan perangkat keras militer yang semakin canggih ke Kyiv.
Pemimpin Hongaria itu juga menuduh Kyiv menggunakan pemerasan moral untuk menerima dukungan Barat, tetapi menambahkan bahwa dia tidak menyalahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertindak seperti itu. "Karena dia berjuang untuk kelangsungan hidup rakyatnya," ujarnya.
Orban memperkirakan bahwa perang di Ukraina akan berlarut-larut, dan negara-negara Uni Eropa, termasuk Hongaria, akan menanggung biaya ekonomi, termasuk inflasi yang tinggi.
Moskow, pada gilirannya, menuduh AS memicu krisis dengan mengabaikan kekhawatiran jangka panjang Rusia atas ekspansi NATO di Eropa, sambil mendorong rezim di Kyiv yang memusuhi Moskow.
Kremlin menganggap konflik tersebut sebagai bagian dari perang proksi yang dipimpin AS melawan Rusia.
Orban selanjutnya memperingatkan bahwa jika NATO mengakui Ukraina sebagai anggota baru sekarang, itu akan memicu perang dunia. Dia juga menyoroti risiko yang ditimbulkan oleh negara-negara Barat yang mengirimkan perangkat keras militer yang semakin canggih ke Kyiv.
Pemimpin Hongaria itu juga menuduh Kyiv menggunakan pemerasan moral untuk menerima dukungan Barat, tetapi menambahkan bahwa dia tidak menyalahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertindak seperti itu. "Karena dia berjuang untuk kelangsungan hidup rakyatnya," ujarnya.
Orban memperkirakan bahwa perang di Ukraina akan berlarut-larut, dan negara-negara Uni Eropa, termasuk Hongaria, akan menanggung biaya ekonomi, termasuk inflasi yang tinggi.
(mas)