5 Alasan Kenapa AS Bersikeras Mengirim Bom Cluster ke Ukraina

Selasa, 11 Juli 2023 - 14:36 WIB
loading...
5 Alasan Kenapa AS Bersikeras Mengirim Bom Cluster ke Ukraina
Bom cluster akan menjadi pengubah permainan dalam perang di Ukraina. Foto/Reuters
A A A
KYIV - Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan bahwa mereka memenuhi permintaan Ukraina untuk memasoknya dengan bom cluster atau bom tandan yang kontroversial. Langkah tersebut telah dikritik oleh kelompok hak asasi manusia karena senjata tersebut dilarang oleh lebih dari 100 negara.

Berikut adalah 5 alasan kenapa AS mengirimkan bom cluster ke Ukraina.

1. Mematikan

5 Alasan Kenapa AS Bersikeras Mengirim Bom Cluster ke Ukraina

Foto/Reuters

Bom cluster adalah metode untuk menyebarkan sejumlah besar bom kecil dari roket, misil, atau peluru artileri yang menyebarkannya di tengah penerbangan di area yang luas.

Bom tersebut dimaksudkan untuk meledak pada benturan tetapi sebagian besar adalah "tidak berguna", yang berarti mereka tidak meledak pada awalnya - ini terjadi terutama jika mendarat di tanah basah atau lunak.

Bom itu kemudian dapat meledak di kemudian hari saat diambil atau diinjak, membunuh atau melukai korban.

Melansir BBC, dari perspektif militer, bom tersebut bisa sangat efektif ketika digunakan melawan pasukan darat yang digali di parit dan posisi yang dibentengi, membuat area yang luas terlalu berbahaya untuk dipindahkan sampai dibersihkan dengan hati-hati.

2. Berefek Jangka Panjang

5 Alasan Kenapa AS Bersikeras Mengirim Bom Cluster ke Ukraina

Foto/Reuters

Lebih dari 100 negara, termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman, telah menandatangani perjanjian internasional - Konvensi Bom Cluster - yang melarang penggunaan atau penimbunan senjata ini karena efeknya yang membabi buta terhadap penduduk sipil.

Anak-anak sangat rentan terhadap cedera karena bom-bom tersebut dapat menyerupai mainan kecil yang ditinggalkan di area pemukiman atau lahan pertanian dan sering diambil karena penasaran.

Kelompok hak asasi manusia menggambarkan bom cluster sebagai "menjijikkan" dan bahkan kejahatan perang.

3. Bukan Bom Baru bagi Ukraina dan Rusia

Baik Rusia maupun Ukraina telah menggunakan bom cluster sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022.

Tidak ada yang menandatangani perjanjian yang melarang mereka. AS juga tidak, tetapi sebelumnya telah mengkritik penggunaan senjata Rusia secara ekstensif.

Bom cluster bagi Rusia dilaporkan memiliki "tingkat tak berguna" sebesar 40%, yang berarti jumlah besar tetap menjadi bahaya di darat, sedangkan tingkat tak berguna rata-rata diyakini mendekati 20%.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1531 seconds (0.1#10.140)