Rusia Berhasil Uji Reaktor Poseidon, Torpedo yang Bisa Picu Tsunami Radioaktif 500 Meter
loading...
A
A
A
Sidharth Kaushal, seorang peneliti untuk kekuatan laut dan pertahanan rudal di lembaga think tank Royal United Services Institute, mengatakan kepada Euronews bahwa senjata itu dapat memiliki jangkauan setidaknya 10.000 kilometer atau 6.200 mil.
Sedangkan US Naval Institute, sebuah organisasi nirlaba AS, menggambarkan torpedo Poseidon Rusia memiliki jangkauan yang secara teoritis tidak terbatas.
Laporan uji coba Poseidon ini muncul beberapa bulan setelah pensiunan komandan militer Rusia, Yevgeny Buzhinsky, dan presenter televisi pemerintah Vladimir Solovyov membahas penargetan Inggris oleh torpedo Poseidon jika pasukan NATO berani memasuki Ukraina.
Selama diskusi di stasiun televisi Rossiya 1, Letnan Jenderal (Purn) Buzhinsky berkata: "Jika kita percaya [Perdana Menteri Hongaria Victor] Orban, jika mereka benar-benar akan mengerahkan pasukan [ke Ukraina], ya, semuanya akan berakhir dengan Poseidon dan tsunami, gelombang setinggi 300 atau 500 meter."
Solovyov menimpali dengan mengatakan: "Dan kemudian, Inggris Raya tidak akan ada lagi!"
Buzhinsky kembali merespons: "Ya, Inggris Raya pasti tidak akan ada lagi, saya berbicara tentang AS."
Sedangkan US Naval Institute, sebuah organisasi nirlaba AS, menggambarkan torpedo Poseidon Rusia memiliki jangkauan yang secara teoritis tidak terbatas.
Laporan uji coba Poseidon ini muncul beberapa bulan setelah pensiunan komandan militer Rusia, Yevgeny Buzhinsky, dan presenter televisi pemerintah Vladimir Solovyov membahas penargetan Inggris oleh torpedo Poseidon jika pasukan NATO berani memasuki Ukraina.
Selama diskusi di stasiun televisi Rossiya 1, Letnan Jenderal (Purn) Buzhinsky berkata: "Jika kita percaya [Perdana Menteri Hongaria Victor] Orban, jika mereka benar-benar akan mengerahkan pasukan [ke Ukraina], ya, semuanya akan berakhir dengan Poseidon dan tsunami, gelombang setinggi 300 atau 500 meter."
Solovyov menimpali dengan mengatakan: "Dan kemudian, Inggris Raya tidak akan ada lagi!"
Buzhinsky kembali merespons: "Ya, Inggris Raya pasti tidak akan ada lagi, saya berbicara tentang AS."
(mas)