Kebocoran Gas Beracun Tewaskan Belasan Orang di Afrika Selatan, Termasuk Anak-anak
loading...
Kebocoran gas beracun tewaskan belasan orang di Afrika Selatan, termasuk anak-anak. Foto/RT
A
A
A
JOHANNESBURG - Sedikitnya 17 orang, termasuk anak-anak, meninggal akibat menghirup gas nitrat akibat kebocoran gas di sebuah pemukiman Afrika Selatan (Afsel) pada Rabu lalu. Para pejabat mengaitkan insiden itu dengan aktivitas penambangan emas ilegal di daerah tersebut.
Warga Angelo di kota Boksburg, di mana kebocoran terjadi, telah menyatakan kemarahan mereka. Warga mengklaim mereka tidak mengetahui bahwa para penambang liar menggunakan gas untuk aktifitas mereka.
“Kami merasa sangat sedih karena tidak ada dari kami yang menduga hal seperti ini bisa terjadi. Ini sangat mempengaruhi semua orang karena orang yang tidak bersalah telah kehilangan nyawa mereka,” kata seorang warga seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (7/7/2023).
Seorang wanita yang mengatakan bahwa dia telah kehilangan dua kerabatnya dalam insiden tersebut mengungkapkan rasa frustrasinya karena ditinggal sendirian tanpa ada yang merawatnya.
“Saya menemukan putra dan menantu perempuan saya meninggal. Saat saya duduk di sini, saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan sekarang. Saya pengangguran. Anak saya adalah satu-satunya pencari nafkah dan sekarang dia meninggal,” ujarnya.
Kepolisian Pretoria mengatakan beberapa orang lainnya dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis, dan penyelidikan atas kejadian terhadap insiden itu sedang berlangsung.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan dia "sangat" sedih atas tragedi itu dan mendesak penyelidik untuk mencari tahu penyebabnya guna menghindari bencana serupa di masa mendatang.
Warga Angelo di kota Boksburg, di mana kebocoran terjadi, telah menyatakan kemarahan mereka. Warga mengklaim mereka tidak mengetahui bahwa para penambang liar menggunakan gas untuk aktifitas mereka.
“Kami merasa sangat sedih karena tidak ada dari kami yang menduga hal seperti ini bisa terjadi. Ini sangat mempengaruhi semua orang karena orang yang tidak bersalah telah kehilangan nyawa mereka,” kata seorang warga seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (7/7/2023).
Seorang wanita yang mengatakan bahwa dia telah kehilangan dua kerabatnya dalam insiden tersebut mengungkapkan rasa frustrasinya karena ditinggal sendirian tanpa ada yang merawatnya.
“Saya menemukan putra dan menantu perempuan saya meninggal. Saat saya duduk di sini, saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan sekarang. Saya pengangguran. Anak saya adalah satu-satunya pencari nafkah dan sekarang dia meninggal,” ujarnya.
Kepolisian Pretoria mengatakan beberapa orang lainnya dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis, dan penyelidikan atas kejadian terhadap insiden itu sedang berlangsung.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan dia "sangat" sedih atas tragedi itu dan mendesak penyelidik untuk mencari tahu penyebabnya guna menghindari bencana serupa di masa mendatang.
(ian)
Lihat Juga :
