Miskin Ekstrem karena Covid-19, Buruh India Jual Bayinya Rp8,7 Juta
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Dipicu oleh kemiskinan ekstrem karena pandemi Covid-19, seorang buruh di India menjual bayi perempuannya yang baru berusia 15 hari. Si bayi dijual seharga 45.000 Rupee (Rp8,7 juta).
Polisi telah menyelamatkan bayi itu dan menangkap buruh pria asal Assam, India, setelah istri mengadu.
Pada hari Jumat pekan lalu, para pejabat polisi mengatakan bahwa ayah si bayi, yang diidentifikasi sebagai Dipak Brahma, ditangkap bersama dengan dua wanita lainnya atas tuduhan terlibat perdagangan manusia.
Brahma baru saja pulang dari Gujarat, di mana dia bekerja sebagai buruh. Dia menganggur, dan sulit untuk menghidupi keluarganya.
Menurut para tetangga, keluarga Brahma hidup dalam kemiskinan ekstrem setelah dia pulang ke desa. (Baca: Cerita 120 Tentara India Dikepung Pasukan China, Sebagian Dimutilasi )
"Selama masa-masa sulit ini, istri Brahma melahirkan bayi perempuan itu, putri kedua mereka. Putri sulung mereka berusia satu tahun. Brahma berusaha mencari pekerjaan selama pandemi tetapi sulit didapat," kata Digambar Narzary, chairman Nedan Foundation, sebuah organisasi non-pemerintah yang bekerja melawan perdagangan manusia.
"Dengan hampir semua pintu untuk mencari nafkah tertutup, Brahma memutuskan untuk menjual bayi yang baru lahir. Pria itu menjual perempuannya kepada dua wanita hanya seharga 45.000 Rupee, tetapi membuat istrinya muram," ujar Narzary, seperti dikutip Gulf News, Senin (27/7/2020).
Istri Brahma yang mengetahui bayinya dijual, dia bersama penduduk desa lainnya mengadukan hal itu ke polisi. Satelah menerima pengaduan, para petugas polisi beraksi dan berhasil merebut si bayi dari dua wanita yang membelinya. "Kami juga menangkap ayah si bayi," kata polisi setempat dalam sebuah pernyataan.
Selama interogasi polisi, kedua wanita itu mengklaim bahwa mereka membeli bayi itu untuk pasangan yang tidak memiliki anak.
Polisi telah menyelamatkan bayi itu dan menangkap buruh pria asal Assam, India, setelah istri mengadu.
Pada hari Jumat pekan lalu, para pejabat polisi mengatakan bahwa ayah si bayi, yang diidentifikasi sebagai Dipak Brahma, ditangkap bersama dengan dua wanita lainnya atas tuduhan terlibat perdagangan manusia.
Brahma baru saja pulang dari Gujarat, di mana dia bekerja sebagai buruh. Dia menganggur, dan sulit untuk menghidupi keluarganya.
Menurut para tetangga, keluarga Brahma hidup dalam kemiskinan ekstrem setelah dia pulang ke desa. (Baca: Cerita 120 Tentara India Dikepung Pasukan China, Sebagian Dimutilasi )
"Selama masa-masa sulit ini, istri Brahma melahirkan bayi perempuan itu, putri kedua mereka. Putri sulung mereka berusia satu tahun. Brahma berusaha mencari pekerjaan selama pandemi tetapi sulit didapat," kata Digambar Narzary, chairman Nedan Foundation, sebuah organisasi non-pemerintah yang bekerja melawan perdagangan manusia.
"Dengan hampir semua pintu untuk mencari nafkah tertutup, Brahma memutuskan untuk menjual bayi yang baru lahir. Pria itu menjual perempuannya kepada dua wanita hanya seharga 45.000 Rupee, tetapi membuat istrinya muram," ujar Narzary, seperti dikutip Gulf News, Senin (27/7/2020).
Istri Brahma yang mengetahui bayinya dijual, dia bersama penduduk desa lainnya mengadukan hal itu ke polisi. Satelah menerima pengaduan, para petugas polisi beraksi dan berhasil merebut si bayi dari dua wanita yang membelinya. "Kami juga menangkap ayah si bayi," kata polisi setempat dalam sebuah pernyataan.
Selama interogasi polisi, kedua wanita itu mengklaim bahwa mereka membeli bayi itu untuk pasangan yang tidak memiliki anak.
(min)