Intel Ukraina: Vladimir Putin Tugaskan FSB Habisi Bos Wagner Prigozhin
loading...
A
A
A
KYIV - Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina Mayor Jenderal Kyrylo Budanov mengeklaim Presiden Rusia Vladimir Putin telah menugaskan Dinas Keamanan Federal (FSB) untuk membunuh kepala tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin.
Klaim Budanov itu disampaikan dalam wawancaranya dengan The War Zone, bagian dari outlet berita The Drive, yang dilansir Sabtu (1/7/2023).
Budanov mengatakan bahwa Kyiv telah mengetahui rencana pemberontakan Prigozhin cukup lama dan bersikeras bahwa kelompok tentara bayaran itu tidak akan lagi menjadi ancaman dalam invasi besar-besaran Putin terhadap Ukraina.
Prigozhin mengatakan pada Sabtu (24/6/2023) pasukannya telah menguasai fasilitas militer di Rostov-on-Don, Rusia selatan, dalam pemberontakan bersenjata. Dia berdalih pemberontakan itu untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia setelah mengeklaim pasukan Wagner telah menjadi sasaran serangan rudal tentara Rusia.
Namun, dia tiba-tiba membatalkan konvoi bersenjata Wagner ke Moskow pada malam harinya menyusul kesepakatan yang dilaporkan yang akan membuatnya, dan beberapa pasukannya, diasingkan ke Belarusia.
Ketika ditanya apakah dia yakin Prigozhin akan dibunuh oleh Putin, Budanov menjawab, "Kami mengetahui bahwa FSB diberi tugas untuk membunuhnya."
"Apakah mereka akan berhasil melakukan itu? Kita akan lihat seiring berjalannya waktu," katanya.
"Kemungkinan upaya pembunuhan tidak akan cepat. Mereka akan membutuhkan waktu untuk melakukan pendekatan yang tepat dan mencapai tahap ketika mereka siap untuk menambah operasi besar," papar Budanov.
"Ini pertanyaan terbuka yang besar. Apakah mereka akan berhasil memenuhi itu? Akankah mereka berani melaksanakan perintah itu?" ujarnya.
Klaim Budanov itu disampaikan dalam wawancaranya dengan The War Zone, bagian dari outlet berita The Drive, yang dilansir Sabtu (1/7/2023).
Budanov mengatakan bahwa Kyiv telah mengetahui rencana pemberontakan Prigozhin cukup lama dan bersikeras bahwa kelompok tentara bayaran itu tidak akan lagi menjadi ancaman dalam invasi besar-besaran Putin terhadap Ukraina.
Prigozhin mengatakan pada Sabtu (24/6/2023) pasukannya telah menguasai fasilitas militer di Rostov-on-Don, Rusia selatan, dalam pemberontakan bersenjata. Dia berdalih pemberontakan itu untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia setelah mengeklaim pasukan Wagner telah menjadi sasaran serangan rudal tentara Rusia.
Namun, dia tiba-tiba membatalkan konvoi bersenjata Wagner ke Moskow pada malam harinya menyusul kesepakatan yang dilaporkan yang akan membuatnya, dan beberapa pasukannya, diasingkan ke Belarusia.
Ketika ditanya apakah dia yakin Prigozhin akan dibunuh oleh Putin, Budanov menjawab, "Kami mengetahui bahwa FSB diberi tugas untuk membunuhnya."
"Apakah mereka akan berhasil melakukan itu? Kita akan lihat seiring berjalannya waktu," katanya.
"Kemungkinan upaya pembunuhan tidak akan cepat. Mereka akan membutuhkan waktu untuk melakukan pendekatan yang tepat dan mencapai tahap ketika mereka siap untuk menambah operasi besar," papar Budanov.
"Ini pertanyaan terbuka yang besar. Apakah mereka akan berhasil memenuhi itu? Akankah mereka berani melaksanakan perintah itu?" ujarnya.