Eks Pasukan Khusus AS Ditangkap di Bandara Kuala Lumpur karena Bawa Senjata
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Seorang mantan tentara pasukan khusus Amerika Serikat (AS) ditangkap polisi Malaysia di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) karena membawa senjata magazine di dalam kopernya.
Ryan Bates, mantan personel Navy SEAL, ditangkap dan ditahan di KLIA pada hari Kamis ketika mencoba untuk kembali ke rumahnya di Henderson, Nevada, AS.
Senjata magazine yang disimpan di dalam kopernya dalam kondisi telah dibongkar.
Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, mengatakan pria Amerika itu dibebaskan dengan jaminan sambil menunggu penyelidikan.
"Dia tidak akan diizinkan meninggalkan negara ini selama penyelidikan sedang berlangsung," katanya, Sabtu (1/7/2023), seperti dikutip The Star.
Istri Bates, Dianna, mengatakan dia belum mendengar kabar dari suaminya sejak dia diantar pergi di KLIA pada Kamis (29/6/2023) malam.
Ryan Bates (43) adalah ayah dari dua anak kecil.
Dianna mem-posting permohonan emosional di akun Instagram-nya segera setelah mengetahui tentang penahanan suaminya di KLIA.
"Tolong bantu, saya butuh seseorang di Kedutaan Besar AS untuk membantu Ryan di Malaysia, tolong," tulisnya di media sosial.
Diketahui bahwa Ryan Bates bekerja dengan Netflix untuk memfilmkan serial dokumenter berjudul "The World's Toughest Forces".
Ryan Bates juga mem-posting detail penahanan awalnya dalam serangkaian video di media sosial.
"Saya ditahan karena ada peralatan militer yang masuk ke negara ini. Mereka mencoba mencari tahu mengapa saya memiliki semua barang ini. Ini menyebalkan," katanya di media sosial, sementara pejabat Malaysia terlihat memeriksa barang bawaannya.
"Baiklah, update—sekarang mereka sedang memikirkan apa yang saya miliki di sini dan memikirkan apa yang harus dilakukan dengan saya. Melihat magazine sekarang. Itu tidak terlihat bagus," katanya dalam video lain.
Video terakhirnya mengatakan bahwa dia akan pergi ke kantor polisi.
Ryan Bates, mantan personel Navy SEAL, ditangkap dan ditahan di KLIA pada hari Kamis ketika mencoba untuk kembali ke rumahnya di Henderson, Nevada, AS.
Senjata magazine yang disimpan di dalam kopernya dalam kondisi telah dibongkar.
Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, mengatakan pria Amerika itu dibebaskan dengan jaminan sambil menunggu penyelidikan.
"Dia tidak akan diizinkan meninggalkan negara ini selama penyelidikan sedang berlangsung," katanya, Sabtu (1/7/2023), seperti dikutip The Star.
Istri Bates, Dianna, mengatakan dia belum mendengar kabar dari suaminya sejak dia diantar pergi di KLIA pada Kamis (29/6/2023) malam.
Ryan Bates (43) adalah ayah dari dua anak kecil.
Dianna mem-posting permohonan emosional di akun Instagram-nya segera setelah mengetahui tentang penahanan suaminya di KLIA.
"Tolong bantu, saya butuh seseorang di Kedutaan Besar AS untuk membantu Ryan di Malaysia, tolong," tulisnya di media sosial.
Diketahui bahwa Ryan Bates bekerja dengan Netflix untuk memfilmkan serial dokumenter berjudul "The World's Toughest Forces".
Ryan Bates juga mem-posting detail penahanan awalnya dalam serangkaian video di media sosial.
"Saya ditahan karena ada peralatan militer yang masuk ke negara ini. Mereka mencoba mencari tahu mengapa saya memiliki semua barang ini. Ini menyebalkan," katanya di media sosial, sementara pejabat Malaysia terlihat memeriksa barang bawaannya.
"Baiklah, update—sekarang mereka sedang memikirkan apa yang saya miliki di sini dan memikirkan apa yang harus dilakukan dengan saya. Melihat magazine sekarang. Itu tidak terlihat bagus," katanya dalam video lain.
Video terakhirnya mengatakan bahwa dia akan pergi ke kantor polisi.
(mas)