Wagner Perkuat Operasi di Afrika, PBB AKhiri Misi Penjaga Perdamaian di Mali

Sabtu, 01 Juli 2023 - 17:58 WIB
loading...
Wagner Perkuat Operasi...
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Mali mengakhiri misinya karena operasional Wagner yang intensif. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan suara bulat memilih untuk mengakhiri misi penjaga perdamaian di Mali setelah junta militer negara tiba-tiba meminta pasukan berkekuatan 13.000 orang untuk pergi. Keputusan junta militer Mali itu dipengaruhi oleh kelompok tentara bayaran Wagner Rusia yang terus menebar ancaman.

Berakhirnya operasi, yang dikenal sebagai MINUSMA, menyusul ketegangan bertahun-tahun dan pembatasan pemerintah Mali yang telah melumpuhkan operasi udara dan darat penjaga perdamaian. Itu dipicu Mali bekerja sama dengan kelompok Wagner asal Rusia.

Penjaga perdamaian PBB dipuji karena memainkan peran penting dalam melindungi warga sipil dari pemberontakan yang telah menewaskan ribuan orang. Beberapa ahli khawatir situasi keamanan dapat memburuk ketika misi itu meninggalkan Mali. Padahal, sekitar 1.000 pejuang Wagner beroperasi di Mali.



Dewan Keamanan PBBB beranggotakan 15 orang itu mengadopsi resolusi rancangan Prancis yang meminta agar misi perdamai memulai "penghentian operasinya, pengalihan tugasnya, serta penarikan dan penarikan personelnya secara tertib dan aman, dengan tujuan menyelesaikan ini dengan proses paling lambat 31 Desember 2023."

Saat Dewan Keamanan memberikan suara, Gedung Putih menuduh pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin membantu merekayasa kepergian pasukan penjaga perdamaian PBB dari Mali. Washington nmemiliki informasi yang menunjukkan otoritas Mali telah membayar lebih dari USD200 juta kepada Wagner sejak akhir 2021.

"Apa yang tidak diketahui secara luas adalah bahwa Prigozhin membantu merekayasa kepergian itu untuk memajukan kepentingan Wagner," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby, dilansir Reuters. "Kami tahu bahwa pejabat senior Mali bekerja langsung dengan Prigozhin untuk memberi tahu sekretaris jenderal PBB bahwa Mali telah mencabut persetujuan untuk misi MINUSMA."

Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Anna Evstigneeva mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa Mali telah membuat "keputusan berdaulat".



"Kami ingin menegaskan dukungan kami untuk Bamako dalam aspirasinya untuk mengambil tanggung jawab penuh dan memainkan peran utama dalam menstabilkan negara Mali," katanya. "Rusia akan terus memberikan dukungan komprehensif kepada Mali untuk menormalisasi situasi di negara itu secara bilateral."

Pemerintah Mali memperhatikan penerapan resolusi tersebut dan "akan waspada dalam memastikan kepatuhan" dengan batas waktu penarikan. Itu diungkapkan Duta Besar Mali untuk PBB Issa Konfourou kepada Dewan Keamanan.

"Pemerintah menyesalkan bahwa Dewan Keamanan terus menganggap situasi di Mali sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional," kata Konfourou. "Mali tetap terbuka untuk bekerja sama dengan semua mitra yang ingin bekerja dengannya, tunduk pada prinsip-prinsip panduan kebijakan negara kita."
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tentara Prancis Mulai...
Tentara Prancis Mulai Hengkang dari Senegal, Negara Bekas Jajahannya
Akhir Dominasi Prancis...
Akhir Dominasi Prancis di Afrika, Macron Tarik Pasukan Militer dari Senegal
Elon Musk Dukung AS...
Elon Musk Dukung AS Keluar dari NATO dan PBB
Siapa Ernesto Muinuchi...
Siapa Ernesto Muinuchi Kapinga? Kakek Asal Afrika yang Memiliki 16 Istri, 104 Anak, dan 144 Cucu
Gunakan Gaya Mafia,...
Gunakan Gaya Mafia, Jerman Intimidasi dan Lecehkan Pakar PBB untuk Palestina
AS Sekarang Memihak...
AS Sekarang Memihak Rusia, Tolak Dukung Ukraina di PBB
Dari Penjajah Jadi Orang...
Dari Penjajah Jadi Orang Terbuang, Akhir Tragis Kolonialisasi Prancis di Afrika
Siapa yang Mengendalikan...
Siapa yang Mengendalikan Perang di Kongo?
Pelapor Khusus PBB:...
Pelapor Khusus PBB: Rencana Trump yang Tak Bermoral untuk Gaza Cakup Kejahatan Internasional
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
38 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
PBB Setuju Diakhirinya...
PBB Setuju Diakhirinya Pendudukan Israel di Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved