Ditahan, Jenderal Armageddon Rusia Ternyata Anggota VIP Wagner

Jum'at, 30 Juni 2023 - 22:53 WIB
loading...
Ditahan, Jenderal Armageddon Rusia Ternyata Anggota VIP Wagner
Jenderal Sergei Surovikin alias Jenderal Armageddon (kiri), salah satu perwira senior militer Rusia yang menghilang dari pandangan publik usai kudeta Wagner Group yang gagal. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Jenderal Sergei Surovikin alias Jenderal Armageddon Rusia dilaporkan telah ditahan setelah kudeta yang diluncurkan tentara bayaran Wagner Group pimpinan Yevgeny Prigozhin. Belakangan terungkap bahwa Surovikin anggota VIP dari Wagner.

Menurut dokumen yang diperoleh oleh tim investigasi Dossier Center Rusia dan dilihat oleh CNN, Jumat (30/6/2023), Surovikin memiliki nomor registrasi pribadi dengan Wagner.

Jenderal Surovikin, yang tidak terlihat sejak Sabtu pagi pekan lalu, terdaftar bersama setidaknya 30 pejabat senior militer dan intelijen Rusia lainnya, yang menurut Dossier Center juga merupakan anggota VIP dari Wagner Group.

Tidak jelas apa yang dimaksud dengan keanggotaan VIP Wagner, termasuk apakah ada keuntungan finansial.



Sumber intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada New York Times awal pekan ini bahwa Jenderal Surovikin mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang pemberontakan tersebut.

Sekadar diketahui, Prigozhin memimpin Wagner Group melakukan pemberontakan bersenjata atau kudeta sejak Jumat pekan lalu. Dia ingin menggulingkan para petinggi militer termasuk Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov.

Selama pemberontakan, Wagner berhasil merebut markas militer Rusia di Rostov-on-Don sebelum akhirnya bergerak menuju Moskow.

Namun pada Sabtu malam, Prigozhin tiba-tiba membatalkan pemberontakan Wagner setelah mencapai kesepakatan dengan Kremlin yang ditengahi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Dalam kesepakatan itu, Prigozhin setuju menghentikan pemberontakan. Sebagai imbalannya, dia dijamin keselamatannya untuk pergi ke pengasingan di Belarusia dan tuntutan pidananya dibatalkan oleh Moskow.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1554 seconds (0.1#10.140)