Lukashenko Rinci Pembicaraan dengan Putin dan Cara Gagalkan Kudeta Wagner

Rabu, 28 Juni 2023 - 19:37 WIB
loading...
Lukashenko Rinci Pembicaraan dengan Putin dan Cara Gagalkan Kudeta Wagner
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Foto/REUTERS
A A A
MINSK - Rusia mengumpulkan sekitar 10.000 tentara untuk mengusir pawai tentara bayaran perusahaan militer swasta Wagner Group di Moskow pekan lalu.

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menjelaskan hal itu di Minsk pada Selasa (27/6/2023). Dia mengaku juga siap mengirim pasukannya ke Rusia.

Lukashenko mengatakan Rusia akan menang dalam kebuntuan melawan para pemberontak, tetapi itu mungkin mengakibatkan "ribuan" kematian, jadi solusi damai adalah prioritasnya.

Dia menambahkan, Presiden Rusia Vladimir Putin "secara menyeluruh" menjelaskan situasi pada Lukashenko. Hal ini membuat pemimpin Belarusia menawarkan bantuan sebagai mediator.

“Hal yang paling berbahaya… bukanlah situasi itu sendiri tetapi potensi konsekuensinya,” ujar Lukashenko kepada militer Belarusia dalam pidatonya pada Selasa.

Dia mengatakan Putin menjelaskan kepadanya bahwa Pendiri PMC Wagner, Evgeny Prigozhin, menolak berbicara dengan siapa pun dan upaya untuk bernegosiasi dengannya akan "sia-sia".



Meskipun demikian, Lukashenko tampaknya berhasil menjalin kontak, dengan bantuan Dinas Keamanan Federal Rusia.

Prigozhin berada dalam keadaan "euforia total" selama 30 menit pertama, dan mereka kebanyakan berbicara dalam kata-kata kotor, pemimpin Belarusia itu mengakui. “Ada 10 kali lebih banyak kata-kata umpatan daripada yang biasa,” kenang dia.

Menurut Lukashenko, para komandan Grup Wagner telah dibuat frustrasi oleh kekalahan di medan perang yang diderita di Ukraina dan telah "sangat memengaruhi" Prigozhin.

Prigozhin mengklaim dia hanya menuntut "keadilan" dalam menyerukan pemecatan para jenderal Rusia.

Selama pembicaraan mereka, Lukashenko mengatakan dia memperingatkan Prigozhin bahwa dia akan "dihancurkan seperti serangga" jika dia berani melanjutkan perjalanannya ke Moskow.

Pemimpin Belarusia menggambarkan bagaimana dia memperingatkan Prigozhin bahwa brigade militer siap ditempatkan ke Moskow untuk mempertahankan ibu kota Rusia jika diperlukan.

Dia juga mengakui kekhawatiran kerusuhan dapat keluar dari Rusia, dan "Kami akan menjadi yang berikutnya."

Pada pukul 5 sore waktu Moskow selama pemberontakan, Prigozhin menelepon untuk mengatakan dia akan menerima persyaratan Lukashenko, tetapi meminta jaminan keamanan untuk dirinya dan para pejuangnya.

Pada saat itu, Lukashenko menghubungi Kepala FSB Aleksandr Bortnikov dan setuju dengannya bahwa Rusia tidak akan menyerang pasukan Wagner.

Lukashenko "berjanji" dengan Prigozhin bahwa ini tidak akan terjadi dan menawarkan "jaminan" bahwa dia akan menerima pasukan Wagner di Belarusia dan memastikan keselamatan mereka.

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yunus-Bek Yevkurov juga memainkan "peran penting" dalam negosiasi, menurut Lukashenko.

Pada Sabtu, video Yevkurov berbicara dengan pemimpin Wagner di kota Rusia Rostov-on-Don, yang telah dikuasai para pejuang kelompok tersebut, muncul secara online.

Pembicaraan berakhir pada Sabtu malam, menurut Lukashenko. Dia harus "bergegas" karena Rusia "telah membangun garis pertahanan sekitar 200 km dari Moskow."

“Saya takut jika para pejuang Wagner bentrok dengan mereka di garis itu, darah akan tumpah dan itu saja,” kenang dia.

Pada akhirnya, Lukashenko memfasilitasi panggilan telepon langsung antara Prigozhin dan Bortnikov.

Setelah berbicara dengan Kepala FSB Rusia, bos Wagner memerintahkan para pejuangnya mundur dan kembali ke kamp lapangan mereka.

Setelah itu, Lukashenko mengatakan dia menelepon lagi dengan Putin di mana pemimpin Rusia itu berjanji menepati janjinya.

Putin kemudian menyatakan pihak berwenang Rusia tidak akan menuntut Prigozhin atau pasukannya, dan menawarkan para pejuang Wagner pilihan untuk menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia atau badan keamanan lainnya, pulang ke rumah, atau pindah ke negara tetangga Belarusia.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1592 seconds (0.1#10.140)