Kekerasan di Tepi Barat Berlanjut, Korban Terus Berjatuhan
loading...
A
A
A
TEPI BARAT - Aksi kekerasan di Tepi Barat terus berlanjut dengan insiden terbaru menambah jumlah korban. Sebelumnya kekerasan telah menelan korban empat warga Israel dan 16 warga Palestina di seluruh wilayah itu sejak Senin.
Warga Palestina menggambarkan ratusan orang Israel menyerang desa mereka dalam beberapa hari terakhir, setelah orang-orang bersenjata Palestina membunuh empat orang Israel di dekat pemukiman Tepi Barat pada hari Selasa lalu.
Kepala militer Israel, polisi dan badan keamanan domestik Shin Bet pada hari Sabtu menggambarkannya sebagai "terorisme nasionalis" serangkaian serangan oleh Israel yang menargetkan warga Palestina di Tepi Barat.
"Kekerasan ini meningkatkan terorisme Palestina dan merugikan negara Israel dan legitimasi internasional pasukan keamanan Israel untuk memerangi terorisme Palestina," bunyi pernyataan bersama yang dikeluarkan seperti dikutip dari France 24, Minggu (25/6/2023).
Dalam insiden terbaru, tentara Israel mengatakan batu dilemparkan dan menerima laporan tentang warga Israel yang membakar properti Palestin di desa utara Umm Safa.
"Seorang tentara terluka dan satu orang Israel ditangkap," kata tentara Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sebuah ambulans dilempari batu oleh pemukim Israel di dekat Umm Safa, melukai pengemudinya.
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari 1967 dan, tidak termasuk Yerusalem timur yang dianeksasi, wilayah itu sekarang menjadi rumah bagi sekitar 490.000 orang Israel yang tinggal di permukiman yang dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.
Orang-orang Palestina, yang menginginkan negara merdeka mereka sendiri, ingin Israel menarik diri dari semua tanah yang didudukinya dalam Perang Enam Hari dan membongkar semua pemukiman Yahudi.
Warga Palestina menggambarkan ratusan orang Israel menyerang desa mereka dalam beberapa hari terakhir, setelah orang-orang bersenjata Palestina membunuh empat orang Israel di dekat pemukiman Tepi Barat pada hari Selasa lalu.
Kepala militer Israel, polisi dan badan keamanan domestik Shin Bet pada hari Sabtu menggambarkannya sebagai "terorisme nasionalis" serangkaian serangan oleh Israel yang menargetkan warga Palestina di Tepi Barat.
"Kekerasan ini meningkatkan terorisme Palestina dan merugikan negara Israel dan legitimasi internasional pasukan keamanan Israel untuk memerangi terorisme Palestina," bunyi pernyataan bersama yang dikeluarkan seperti dikutip dari France 24, Minggu (25/6/2023).
Dalam insiden terbaru, tentara Israel mengatakan batu dilemparkan dan menerima laporan tentang warga Israel yang membakar properti Palestin di desa utara Umm Safa.
"Seorang tentara terluka dan satu orang Israel ditangkap," kata tentara Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sebuah ambulans dilempari batu oleh pemukim Israel di dekat Umm Safa, melukai pengemudinya.
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari 1967 dan, tidak termasuk Yerusalem timur yang dianeksasi, wilayah itu sekarang menjadi rumah bagi sekitar 490.000 orang Israel yang tinggal di permukiman yang dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.
Orang-orang Palestina, yang menginginkan negara merdeka mereka sendiri, ingin Israel menarik diri dari semua tanah yang didudukinya dalam Perang Enam Hari dan membongkar semua pemukiman Yahudi.