6 Fakta Grigory Klinishov, Pencipta Bom Nuklir Rusia yang Bunuh Diri

Jum'at, 23 Juni 2023 - 13:31 WIB
loading...
6 Fakta Grigory Klinishov, Pencipta Bom Nuklir Rusia yang Bunuh Diri
Grigory Klinishov, ilmuwan pencipta bom termonuklir Rusia yang bunuh diri. Ada enam fakta tentang sosok ilmuwan tersebut. Foto/via Hoy
A A A
MOSKOW - Grigory Klinishov (92), ilmuwan yang menciptakan bom termonuklir Rusia, telah tewas akibat bunuh diri di apartemennya di Moskow. Dia ditemukan tewas tergantung dengan catatan bunuh diri berada di dekat tubuhnya.

Berita kematiannya yang tragis muncul justru di saat Presiden Rusia Vladimir Putin bertekad untuk memperkuat persenjataan nuklir di tengah perangnya di Ukraina.



6 Fakta Grigory Klinishov, Pencipta Bom Nuklir Rusia Bunuh Diri

1. Grigory Klinishov Tewas Tergantung di Apartemen


Klinishov ditemukan tewas tergantung di apartemennya di pusat kota Moskow pada 17 Juni 2023. Para pejabat mengatakan sebuah catatan bunuh diri ditemukan di samping tubuhnya.

Menurut harian bisnis Kommersant, tubuh Klinishov ditemukan tak bernyawa oleh putrinya yang berusia 67 tahun.


2. Menderita Penyakit dan Berduka atas Kematian Istri


Jauh hari sebelum kematiannya, Klinishov telah menulis bahwa dia berduka atas kematian istrinya. Dia juga sedang berjuang melawan masalah kesehatannya sendiri.

Sosoknya misterius dan sangat tertutup. Bahkan perihal identitas keluarganya pun sulit ditemukan di media-media Rusia.


3. Pencipta Bom Termonuklir RDS-37


Klinishov merupakan salah satu pencipta RDS-37—bom termonuklir Uni Soviet yang pertama kali diuji coba pada tahun 1955.

RSD-37 adalah bom termonuklir dua tahap. Senjata ini diuji coba pada 22 November 1955 di tempat tes Semipalatinsk dengan dijatuhkan dari pesawat pengebom Tu-16.

Hasil dari uji coba RDS-37 begitu kuat sehingga gelombang kejut memecahkan jendela dalam radius 240 km (149 mil) dari pusat ledakan.

Uji coba senjata nuklir ini menelan beberapa korban karena ledakannya menyebabkan bangunan runtuh, termasuk seorang anak kecil yang meninggal di kota kecil sekitar 75 km (47 mil) jauhnya.

Klinishov juga membantu mengembangkan beberapa jenis bom termonuklir generasi terbaru, yang juga dikenal sebagai bom hidrogen atau H-bomb.


4. Susul Kematian Misterius Orang-orang Top Rusia


Bunuh diri Klinishov mengikuti serangkaian kematian misterius dalam beberapa tahun terakhir yang terkait dengan orang-orang terkenal Rusia.

Itu terjadi hanya beberapa bulan setelah Andrey Botikov—salah satu dari 18 ilmuwan yang mengerjakan vaksin virus corona Sputnik V pada tahun 2020—ditemukan mati dicekik dengan ikat pinggang di rumahnya di Moskow.

Sehari setelah perang di Ukraina dimulai, Alexander Tyulyakov, wakil kepala keamanan perusahaan di United Settlement Center Gazprom, ditemukan tewas diduga bunuh diri.

Dua bulan kemudian, Vladislav Avayev (51), wakil presiden Gazprombank dan mantan pejabat Kremlin, ditemukan tewas di Moskow, di samping jenazah istrinya Elena, 47, dan putrinya Maria, 13. Mereka ditemukan oleh putrinya yang sudah dewasa, Anastasia.

Penyelidik dengan cepat menyimpulkan Avayev telah membunuh mereka, sebelum bunuh diri.

Terkait kematian tragis Klinishov, Komite Investigasi Rusia telah meluncurkan investigasi.

5. Fisikawan Peraih Lenin Prize


Terlahir dengan nama lengkap Grigory Yemelyanovich Klinishov pada 30 Oktober 1930, dia dikenal sebagai fisikawan Soviet dan penerima Lenin Prize pada 1962.

Klinishov lulus dari Moscow Engineering Physics Institute pada tahun 1954. Dia ahli dalam ilmu fisika dan matematika.

Dia dikirim ke KB-11 (Biro Pembuat-11) Kementerian Bangunan Mesin Menengah (kemudian disebut Institut Penelitian Ilmiah Fisika Eksperimental Seluruh Rusia), sebuah fasilitas yang ditugaskan untuk mengembangkan senjata nuklir dan termonuklir (bom hidrogen).

Di fasilitas itu, dia bekerja sebagai insinyur di departemen teoretis di bawah Andrei Sakharov, ilmuwan yang membangkang pada 1950-an.


6. Bunuh Diri saat Ancaman Perang Nuklir Meningkat


Klinishov ditemukan tewas akibat bunuh diri ketika perang Rusia di Ukraina berkembang dan semakin mendekati ambang perang nuklir.

Rusia telah mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia, membuat Amerika Serikat dan NATO—pemasok senjata utama Ukraina—khawatir senjata pemusnah massal itu akan digunakan untuk perang melawan Ukraina.

Presiden Vladimir Putin menegaskan senjata nuklir hanya digunakan untuk mempertahankan keberadaan negara Rusia, namun orang-orang terdekat Putin menyerukan penggunaannya terhadap negara-negara NATO.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1051 seconds (0.1#10.140)