3 Cara Arab Saudi Menjadikan Haji sebagai Alat Politik dan Diplomasi di Panggung Global
loading...
A
A
A
Sebuah penerbangan yang membawa peziarah dari kelompok pemberontak Houthi Yaman meninggalkan ibu kota Sanaa menuju Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji untuk pertama kalinya sejak 2014.
Sejumlah pemimpin Houthi ikut dalam penerbangan tersebut, termasuk Wakil Menteri Bimbingan Allama Fouad Naji dan negosiator Houthi Yahya al-Razami, lapor kantor berita Saba yang dikelola Houthi.
Ini adalah pertama kalinya para pemimpin Houthi terbang dari Sanaa ke Arab Saudi untuk haji sejak 2014.
Melansir Anadolu, Yaman dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sanaa. Situasi meningkat ketika koalisi militer pimpinan Saudi memasuki perang pada tahun 2015 untuk membalikkan keuntungan militer Houthi dan mengembalikan pemerintah Yaman.
Sejak 2016, koalisi pimpinan Saudi memberlakukan blokade di bandara Sanaa sebagai bagian dari kampanye melawan pemberontak Houthi.
Negara yang dilanda perang, bagaimanapun, mulai menyaksikan keadaan deeskalasi baru-baru ini setelah sembilan tahun pertempuran di tengah upaya PBB untuk menyelesaikan konflik.
Foto/Al Jazeera
Sekitar 6.600 orang dari Gaza dan Tepi Barat berangkat ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 2023.
Menurut Kementerian Wakaf dan Urusan Agama, jemaah haji melakukan perjalanan dari Gaza selama empat hari, dengan 900 jemaah pada kelompok pertama, 900 pada kelompok kedua, 600 pada kelompok ketiga, dan 500 peziarah pada hari keempat.
Mereka yang bepergian dari Tepi Barat akan sampai ke Arab Saudi melalui Yordania, sedangkan penduduk Jalur Gaza melalui Mesir. Perjalanan dari Jalur Gaza ke Mekkah dimulai dari perlintasan darat Rafah, melewati bandara Kairo, dan dari sana menuju Bandara King Abdulaziz bin Saud di Jeddah, lalu ke Mekkah.
Sejumlah pemimpin Houthi ikut dalam penerbangan tersebut, termasuk Wakil Menteri Bimbingan Allama Fouad Naji dan negosiator Houthi Yahya al-Razami, lapor kantor berita Saba yang dikelola Houthi.
Ini adalah pertama kalinya para pemimpin Houthi terbang dari Sanaa ke Arab Saudi untuk haji sejak 2014.
Melansir Anadolu, Yaman dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sanaa. Situasi meningkat ketika koalisi militer pimpinan Saudi memasuki perang pada tahun 2015 untuk membalikkan keuntungan militer Houthi dan mengembalikan pemerintah Yaman.
Sejak 2016, koalisi pimpinan Saudi memberlakukan blokade di bandara Sanaa sebagai bagian dari kampanye melawan pemberontak Houthi.
Negara yang dilanda perang, bagaimanapun, mulai menyaksikan keadaan deeskalasi baru-baru ini setelah sembilan tahun pertempuran di tengah upaya PBB untuk menyelesaikan konflik.
3. Warga Palestina
Foto/Al Jazeera
Sekitar 6.600 orang dari Gaza dan Tepi Barat berangkat ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 2023.
Menurut Kementerian Wakaf dan Urusan Agama, jemaah haji melakukan perjalanan dari Gaza selama empat hari, dengan 900 jemaah pada kelompok pertama, 900 pada kelompok kedua, 600 pada kelompok ketiga, dan 500 peziarah pada hari keempat.
Mereka yang bepergian dari Tepi Barat akan sampai ke Arab Saudi melalui Yordania, sedangkan penduduk Jalur Gaza melalui Mesir. Perjalanan dari Jalur Gaza ke Mekkah dimulai dari perlintasan darat Rafah, melewati bandara Kairo, dan dari sana menuju Bandara King Abdulaziz bin Saud di Jeddah, lalu ke Mekkah.