Kelompok Bersenjata Serang Sekolah di Uganda, 37 Siswa Tewas
loading...
A
A
A
MPONDWE - Militan yang terkait dengan kelompok Negara Islam ( ISIS ) menyerang dan membakar 37 siswa hingga tewas di Uganda barat. Ini merupakan serangan terburuk di negara itu dalam lebih dari satu dekade, kata pejabat militer dan polisi, Sabtu (17/6/2023).
Seperti dilaporkan AFP, militer Uganda mengatakan sedang mengejar gerilyawan dari Pasukan Demokrat Sekutu (ADF) setelah serangan lintas perbatasan pada Jumat (16/6/2023) malam di sebuah sekolah menengah di Mpondwe di distrik Kasese dekat Republik Demokratik Kongo.
Penyelidik mengatakan, asrama dibakar dan siswa ditebas dengan pisau dalam serangan brutal larut malam oleh ADF, yang merupakan salah satu kelompok paling mematikan yang aktif di wilayah timur Kongo yang dilanda perselisihan.
"Sayangnya, 37 mayat telah ditemukan dan dibawa ke kamar mayat rumah sakit Bwera," kata juru bicara Pasukan Pertahanan Rakyat Uganda (UPDF), Felix Kulayigye dalam sebuah pernyataan, mengacu pada sebuah kota di dekat tempat serangan itu terjadi.
“Delapan orang terluka sementara enam lainnya diculik dan dibawa oleh para penyerang menuju Taman Nasional Virunga, yang melintasi perbatasan DR Kongo,” tambahnya. "UPDF mulai mengejar para pelaku untuk menyelamatkan para siswa yang diculik," lanjut Kulayigye.
Sementara Komisaris Residen Kasese, Joe Walusimbi, mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya 25 orang yang meninggal "dipastikan sebagai siswa di sekolah".
Ini adalah serangan paling mematikan di Uganda sejak pemboman kembar di Kampala pada 2010 yang menewaskan 76 orang dalam serangan yang diklaim oleh kelompok Al-Shabaab yang berbasis di Somalia.
Menurut sebuah laporan polisi yang dilihat oleh AFP, unit polisi dan militer disiagakan untuk "serangan besar" di Sekolah Menengah Lhubiriha di Mpondwe sekitar pukul 11 malam (2000 GMT) pada Jumat malam.
"Setibanya di sekolah ditemukan terbakar dan mayat siswa ditemukan tergeletak di kompleks dan toko makanan sekolah dirusak" dengan barang-barang yang hilang, kata laporan itu.
Sekolah tersebut berjarak kurang dari 2 km dari perbatasan DR Kongo, tempat ADF aktif dan telah dituduh membunuh ribuan warga sipil sejak tahun 1990-an.
Seperti dilaporkan AFP, militer Uganda mengatakan sedang mengejar gerilyawan dari Pasukan Demokrat Sekutu (ADF) setelah serangan lintas perbatasan pada Jumat (16/6/2023) malam di sebuah sekolah menengah di Mpondwe di distrik Kasese dekat Republik Demokratik Kongo.
Penyelidik mengatakan, asrama dibakar dan siswa ditebas dengan pisau dalam serangan brutal larut malam oleh ADF, yang merupakan salah satu kelompok paling mematikan yang aktif di wilayah timur Kongo yang dilanda perselisihan.
"Sayangnya, 37 mayat telah ditemukan dan dibawa ke kamar mayat rumah sakit Bwera," kata juru bicara Pasukan Pertahanan Rakyat Uganda (UPDF), Felix Kulayigye dalam sebuah pernyataan, mengacu pada sebuah kota di dekat tempat serangan itu terjadi.
“Delapan orang terluka sementara enam lainnya diculik dan dibawa oleh para penyerang menuju Taman Nasional Virunga, yang melintasi perbatasan DR Kongo,” tambahnya. "UPDF mulai mengejar para pelaku untuk menyelamatkan para siswa yang diculik," lanjut Kulayigye.
Sementara Komisaris Residen Kasese, Joe Walusimbi, mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya 25 orang yang meninggal "dipastikan sebagai siswa di sekolah".
Ini adalah serangan paling mematikan di Uganda sejak pemboman kembar di Kampala pada 2010 yang menewaskan 76 orang dalam serangan yang diklaim oleh kelompok Al-Shabaab yang berbasis di Somalia.
Menurut sebuah laporan polisi yang dilihat oleh AFP, unit polisi dan militer disiagakan untuk "serangan besar" di Sekolah Menengah Lhubiriha di Mpondwe sekitar pukul 11 malam (2000 GMT) pada Jumat malam.
"Setibanya di sekolah ditemukan terbakar dan mayat siswa ditemukan tergeletak di kompleks dan toko makanan sekolah dirusak" dengan barang-barang yang hilang, kata laporan itu.
Sekolah tersebut berjarak kurang dari 2 km dari perbatasan DR Kongo, tempat ADF aktif dan telah dituduh membunuh ribuan warga sipil sejak tahun 1990-an.
(esn)