Ditutup Paksa, Warga China Serbu Konsulat AS di Chengdu
loading...
A
A
A
"Adalah AS yang pertama kali memutuskan hubungan damai," imbuhnya.
Pada 2012, mantan kepala polisi Chongqing Wang Lijun mencari perlindungan di konsulat Chengdu dengan bukti yang menghubungkan keluarga bosnya saat itu, mantan sekretaris partai Chongqing Bo Xilai, dengan kematian seorang pengusaha Inggris. Episode itu mengungkap skandal yang akan membuat Bo digulingkan dan istrinya dihukum karena pembunuhan, membuat Xi Jinping meluncurkan kampanye anti-korupsi nasional.
Penduduk setempat mengatakan bahwa kehadiran polisi meningkat tajam dalam semalam. Cao Yu, yang bekerja di sebuah restoran Jepang di dekat konsulat, mengatakan dia merasa takut ketika dia mengendarai sepedanya untuk bekerja di pagi hari.
"Hubungan antara AS dan China semakin aneh di tingkat nasional," katanya.
"Tapi pada tingkat pribadi saya tidak merasakan dendam terhadap orang Amerika," ia menegaskan.
Dampak penutupan konsulat akan dirasakan oleh industri agen perumahan dan perusahaan perjalanan yang melayani warga negara China yang mengajukan permohonan visa AS.
Seorang pemilik toko, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan pada hari Kamis bahwa dia tidak tahu banyak tentang perselisihan antara AS dan China, tetapi khawatir bahwa penutupan akan sangat mempengaruhi bisnisnya. AS telah mengurangi beberapa layanan ketika epidemi virus Corona meluas di China awal tahun ini.
Stefan Kurktschiev, seorang Jerman berusia 32 tahun yang mengajar di sebuah sekolah internasional di kota itu, mengatakan ia khawatir dengan tumbuhnya hambatan antara China dan dunia.
"Itu kekhawatiran terbesar saya, bahwa hubungan antara China dan beberapa negara barat, terutama Amerika, mulai memburuk," katanya.
“Sama seperti orang dalam hubungan pribadi, negara juga harus berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi yang jelas adalah cara terbaik untuk menghindari kesalahpahaman," tukasnya.
Pada 2012, mantan kepala polisi Chongqing Wang Lijun mencari perlindungan di konsulat Chengdu dengan bukti yang menghubungkan keluarga bosnya saat itu, mantan sekretaris partai Chongqing Bo Xilai, dengan kematian seorang pengusaha Inggris. Episode itu mengungkap skandal yang akan membuat Bo digulingkan dan istrinya dihukum karena pembunuhan, membuat Xi Jinping meluncurkan kampanye anti-korupsi nasional.
Penduduk setempat mengatakan bahwa kehadiran polisi meningkat tajam dalam semalam. Cao Yu, yang bekerja di sebuah restoran Jepang di dekat konsulat, mengatakan dia merasa takut ketika dia mengendarai sepedanya untuk bekerja di pagi hari.
"Hubungan antara AS dan China semakin aneh di tingkat nasional," katanya.
"Tapi pada tingkat pribadi saya tidak merasakan dendam terhadap orang Amerika," ia menegaskan.
Dampak penutupan konsulat akan dirasakan oleh industri agen perumahan dan perusahaan perjalanan yang melayani warga negara China yang mengajukan permohonan visa AS.
Seorang pemilik toko, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan pada hari Kamis bahwa dia tidak tahu banyak tentang perselisihan antara AS dan China, tetapi khawatir bahwa penutupan akan sangat mempengaruhi bisnisnya. AS telah mengurangi beberapa layanan ketika epidemi virus Corona meluas di China awal tahun ini.
Stefan Kurktschiev, seorang Jerman berusia 32 tahun yang mengajar di sebuah sekolah internasional di kota itu, mengatakan ia khawatir dengan tumbuhnya hambatan antara China dan dunia.
"Itu kekhawatiran terbesar saya, bahwa hubungan antara China dan beberapa negara barat, terutama Amerika, mulai memburuk," katanya.
“Sama seperti orang dalam hubungan pribadi, negara juga harus berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi yang jelas adalah cara terbaik untuk menghindari kesalahpahaman," tukasnya.