Jepang Terus Waspadai Peluncuran Rudal Korea Utara

Selasa, 13 Juni 2023 - 06:10 WIB
loading...
Jepang Terus Waspadai Peluncuran Rudal Korea Utara
Jepang Terus Waspadai Peluncuran Rudal Korea Utara. FOTO/Reuters
A A A
TOKYO - Jepang akan tetap waspada atas kemungkinan peluncuran rudal Korea Utara (Korut), meskipun tenggat waktu Korut untuk peluncuran satelit telah berakhir. Hal itu diungkapkan Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno dalam konferensi pers, Senin (12/6/2023).

“Mengingat Korut mengatakan akan melakukan peluncuran kedua sesegera mungkin, kami yakin negara itu dapat terus mencoba meluncurkan menggunakan teknologi rudal balistik,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno dalam konferensi pers.



“Kami akan membangun postur yang tepat berdasarkan analisis komprehensif dan evaluasi berbagai informasi untuk menanggapi situasi apa pun,” lanjut Matsuno, seperti dikutip dari Saudi Gazette.

"Bahkan, Korut bermaksud meluncurkan satelit, itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang peluncuran apa pun oleh Korut menggunakan teknologi rudal balistik," tambahnya.

Sebelumnya, Korut telah memberi tahu Jepang bahwa mereka berencana meluncurkan satelit antara 31 Mei dan Sabtu tengah malam. Negara tersebut meluncurkan satelit mata-mata militer pada 31 Mei, tetapi peluncuran tersebut gagal karena masalah mesin. Korut menegaskan, mereka akan melakukan peluncuran kedua "sesegera mungkin".

Pada akhir pekan lalu, Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, pihaknya memperpanjang perintah yang dikeluarkan untuk Pasukan Bela Diri untuk menghancurkan setiap proyektil Korut yang mengancam wilayah Jepang untuk saat ini. Matsuno tidak merinci berapa lama periode itu akan diperpanjang.



Kementerian telah mengerahkan rudal pencegat Patriot Advanced Capability-3 berbasis darat di Jepang selatan. Selain itu, Jepang telah mengirimkan kapal perusak Aegis yang dilengkapi dengan sistem pencegat Standard Missile-3 di Laut China Timur di dekat jalur yang diharapkan dari roket tersebut.

Korea Utara dikecam karena menggunakan teknologi rudal balistik untuk meluncurkan satelit karena melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang bertujuan menggagalkan pengembangan nuklir dan rudal negara tersebut.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1367 seconds (0.1#10.140)