Sukses Buka 153 Cabang, Restoran Ini Diberi Nama Panggilan Masa Kecil Pemiliknya

Senin, 12 Juni 2023 - 11:53 WIB
loading...
Sukses Buka 153 Cabang,...
Nama restoran Wagamama terinspirasi nama panggilan masa kecil pemiliknya. Foto/Reuters
A A A
LONDON - Wagamama dikenal sebagai restoran Asia yang memiliki ambisi menjadi pesaing McDonald. Nama restoran tersebut sepertinya aneh dan unik. Ternyata, nama restoran tersebut diambil dari lelucon di masa kecil pemiliknya yang menggambarkan tingkah anak yang manja.

Sebagai penghormatan, pendiri asli Wagamama, Alan Yau, kemudian menamai rantai itu dengan nama panggilan sayang yang akan dirujuk oleh teman-teman siswanya karena dia dibesarkan di kelas menengah yakni Wagamama, yang berarti 'manja'.

Pada 2017, Mirror melaporkan bahwa frasa 'Wagamama' secara kasar diterjemahkan menjadi 'memanjakan diri sendiri', 'egois', dan 'tidak patuh' dalam terjemahan bahasa Jepang ke bahasa Inggris. Di Jepang, itu sering digunakan untuk merujuk pada anak yang berperilaku buruk.

Seorang juru bicara Wagamama membenarkan bahwa nama itu pasti dimaksudkan untuk berarti 'anak nakal' ketika pertama kali dipikirkan, di awal kisah sukses Yau yang menakjubkan.

Terinspirasi dari masa kecil itu menjadikan restoran yang tidak menjual menu burger atau makanan cepat saji, tetapi menyajikan aneka makanan Asia justru terkenal, terutama di Inggris. Dia menikmati banyak kesuksesan, sambil membantu mengubah kancah kuliner Inggris selamanya.

Namun, semuanya tidak berjalan lancar, dan nama 'Wagamama' sendiri menunjukkan titik balik nyata dalam karier Yau - saat ia menemukan inspirasi di tempat yang tidak terduga. Pengusaha miliarder berusia 60 tahun itu telah lama bermimpi membuka restoran cepat saji China untuk menyaingi McDonald's.

Sukses Buka 153 Cabang, Restoran Ini Diberi Nama Panggilan Masa Kecil Pemiliknya

Foto/Reuters

Masalahnya adalah, dia tidak tahu persis bagaimana mempercepat memasak berbasis wajan, dengan masakan China terbukti jauh lebih sulit untuk dilacak dengan cepat daripada Big Mac.

Dalam wawancara eksklusif dengan The Sun, Yau mengenang bagaimana dia awalnya mengira harapannya pupus, tetapi komentar dari penyewa saudara perempuannya mengubah nasibnya.

Menurut Yau, penyewa - seorang siswa berusia 19 tahun dari Jepang - mengatakan kepadanya betapa dia merindukan makan ramen di rumah, membuat Yau gelombang otak.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5151 seconds (0.1#10.140)